Deli Serdang, MISTAR.ID
Meski begitu, sejauh ini masih banyak juga pemilik kendaraan lebih memilih cuci mobil secara tradisional daripada yang menggunakan mesin hidrolik. Hal ini dipilih dengan berbagai alasan.
“Cara mencucinya lebih detail. Lebih safety, karena mematikan mesin. Kemudian resiko kerusakan cat lebih sedikit, harga juga lebih murah. Diangkat dan dibersihkan bagian bawah tanpa tersisa kotoran bahkan lumpur sekali pun,” jelas Rahmad, warga Lubuk Pakam pemilik mobil Honda CR-V Prestige pada Rabu (8/1/25).
Sementara Hamdani, pemilik mobil Toyota Fortuner pelanggan cuci mobil tradisional berpendapat, cara mencucinya lebih lama karena lebih detail. Satu mobil bisa 30 hingga 50 menit.
“Alat masih konvensional atau tradisional. Tampilan atau suasana cuci mobil steam manual lebih terlihat biasa,”jelasnya.
Meski merupakan pelanggan tempat cuci mobil tradisional, Hamdani mengaku sekali sebulan atau lebih mobilnya dicuci juga di tempat cucian hidrolik.
“Supaya kolong-kolong mobil tercuci bersih. Karena di cucian tradisional agak kurang terjangkau beberapa bagian kolong,”ungkap Hamdani, pengusaha kilang batu bata.
Salah seorang pemilik cucian mobil tradisional, Ijal warga Jalan Galang Lubuk Pakam mengungkapkan selain khusus melayani cuci mobil Ijal juga mencuci sepeda motor.
“Kalau ada ambal juga kita cuci,”sebut Ijal yang mengaku berpenghasilan kotor Rp 500.000 per harinya.
Untuk mobil Ijal mematok bayaran Rp 40.000 dan sepeda motor Rp 12.000. (sembiring/hm17)