Warga kini semakin kecewa karena truk-truk yang melintas semakin memperparah kerusakan jalan. Sejumlah warga mengaku sangat khawatir melintas apalagi truk-truk yang melintas kerap beriringan tanpa berjarak. Sementara di sisi lain pemerintah tak kunjung memberikan perhatian.
“Sering kali arus lalu lintas macet gegara saling menghindar jalan rusak dan berlubang di sini. Apalagi truk batu itu melintas secara ramai-ramai tanpa jarak (kompoi) membuat arus lalu lintas macet, sehingga tak jarang nyaris terjadi kesalahpahaman sesama pengendara,” kata warga bermarga Manurung.
Baca juga : Truk Berisi Batu Terperosok, Nyaris Timpa Kantor Humas Polres Dairi
Sebagian besar sopir truk batu yang dicoba dikonfirmasi perihal muatan saat melintas di lokasi, mengaku muatan truk jenis Isuzu Elf dan Canter roda enam rata-rata di atas 10 ton. Batu yang diangkut berasal dari Dolok Siraut Kecamatan Siempat Nempu dan Lae Parira tujuan Medan dan daerah lainnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Dairi, Tetap Rajagukguk menyebutkan pihaknya sudah berulang kali menyurati pengusaha angkutan dan pengusaha tambang termasuk sopir untuk tidak mengoperasi truk melebihi tonase yang sudah ditentukan. Namun imbauan itu tak diindahkan para sopirnya bahkan terkesan membandel. (manru/hm18)
