Dairi, MISTAR.ID
Peredaran rokok ilegal semakin marak dan sangat bebas di Dairi. Adapun rokok ilegal yang beredar di daerah itu diantaranya Luffman Putih dan Mild, Manchester, Omni, Titan, H’mild serta merek lainnya.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea Cukai Pematangsiantar diduga ‘main mata’, sehingga penertiban peredaran rokok ilegaldi Dairi dinilai setengah hati.
Kecurigaan itu muncul dari sejumlah pedagang toko grosir di Dairi, Minggu (29/12/24). Menurut mereka, Bea Cukai terkesan tidak serius melakukan penertiban rokok ilegal di sejumlah kios dan toko pengecer.
Sejumlah pedagang di Kecamatan Sitinjo mengatakan, pada hari Senin menjelang Natal 2024, lebih kurang 8 petugas Bea Cukai mendatangi sejumlah toko grosir di sepanjang jalan lintas sumatera (Jalinsum) Sidikalang – Medan untuk merazia rokok ilegal tanpa pita cukai tersebut.
“Tapi saat melakukan razia, petugas tidak menemukan rokok ilegal, padahal peredarannya begitu marak. Jadi terkesan petugas Bea Cuka tidak serius dalam melakukan penindakan,” ujar mereka.
Baca Juga : Kelabui Petugas Bea Cukai, Penyelundup Rokok Ilegal Kerap Ganti Kendaraan
Pantauan Mistar.id di lapangan, rokok-rokok ilegal tanpa cukai dengan beragam merek sangat begitu bebas didapati. Sebelumnya, KPP Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Pematangsiantar, menegaskan segera mengambil langkah dengan melakukan operasi penindakan produk guna memberikan perlindungan kepada masyarakat dari barang-barang yang tidak sesuai ketentuan.
Fungsional Intelijen KPPBC TMP C, M Dian Anhar mengatakan, kegiatan operasi pasar bertujuan untuk mengamankan peredaran rokok ilegal di pasaran. Baik itu rokok dengan pita cukai berbeda, pita cukai palsu, tanpa pita cukai, dan pita cukai bekas.
“Kita terus bekerja untuk melakukan penindakan. Sampai saat ini, tim rutin melaksanakan itu,” ujarnya ketika ditemui, Rabu (27/3/24).
Anhar membenarkan pihaknya sudah mendengar informasi terkait peredaran rokok ilegal di Kabupaten Dairi. Saat ini timnya tengah memetakan hasil dari pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) di lapangan.
“Jadi first target atas adanya informasi, kita mitigasi. Segera kita lakukan operasi mandiri,” ucapnya.