Menurutnya, jika anggaran digunakan untuk revitalisasi Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo dengan menambah ornamen agar lebih menarik, hal itu diakuinya akan lebih menarik wisatawan.
“Pada akhirnya akan memberikan atau menyumbangkan PAD. TWI harus direvitalisasi, dipercantik karena ikon wisata Dairi,” jelasnya.
Terkait hal itu, Lamasi juga mengatakan jika pihak DPRD sudah berulang kali mempertanyakan masalah tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi.
“Alasan Pemkab melalui OPD terkait hanya karena karakter masyarakat kurang mendukung untuk mencerminkan daerah wisata. Jawabannya normatif,” tambahnya.
Saat ditanya apakah pembangunan di Silahisabungan terindikasi adanya dugaan praktik korupsi, Lamasi tak memberikan komentarnya.
Baca juga: Sejumlah Kantor Pemerintah di Dairi Kibarkan Bendera untuk Peringati Meninggalnya Hamzah Haz
Terpisah, untuk mengetahui jumlah dan nilai aset bangunan di Silahisabungan, mistar.id mencoba menghubungi Kepala Bidang Aset Pemkab Dairi, Adel Siburian. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Adel belum berhasil dihubungi karena teleponnya tidak aktif.
Kemudian, wartawan mencoba menghubungi Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Dairi, Hamaska Silalahi. Saat ditanya, Hamaska mengatakan jika ia harus terlebih dahulu mengecek laporan OPD pengelola aset.
“Dicek dulu ke OPD terkait,” katanya singkat. (manru/hm20)
