Toba, MISTAR.ID
Curah hujan sangat tinggi di Kabupaten Toba di awal tahun 2025 sangat berpotensi terjadinya banjir dan longsor, diimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada. Terlebih yang tinggal di tepi bantaran sungai dan di kaki bukit serta pegunungan.
Plt Kepala, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba, Robert Manurung menjelaskan, letak geografis kabupaten ini yang terdiri dari banyaknya sungai, perbukitan dan pegunungan sangat rentan terjadinya bencana.
“Selain struktur tanah di kabupaten ini dapat dikatakan labil, sehingga apabila curah hujan cukup tinggi sangat berpotensi terkikis atau tergerus arus air hujan yang cukup deras,” ujar Robert, Kamis (9/1/25).
Baca juga:Â Penculik Sofian Sitorus Belum Ditangkap, Warga Kritik Kinerja Polres Toba
Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang bermukim di tepi bantaran sungai maupun di kaki – kaki perbukitan dan pegunungan sehingga dapat terdampak langsung apabila terjadi bencana banjir dan longsor.
Untuk itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai agar tidak menghalangi arus air, demikian juga tidak menebang pohon sembarangan di perbukitan dan pegunungan, sebab pohon merupakan pengikat tanah yang labil.
“Jika terjadi potensi bencana, maupun telah terjadi segera laporkan kepada BPBD Toba agar segera ditangani. Kita siap memberikan pertolongan semaksimal mungkin,” tandasnya.
Disampaikannya, dalam sebulan terakhir telah terjadi longsor dan tanggul sungai jebol di beberapa titik dan sudah ditangani, misalnya di Desa Sigapiton, Desa Horsik dan Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata terjadi longsor dan di Desa Simanobak, Kecamatan Silaen terjadi tanggul sungai jebol. (nimrot/hm25)