Medan, MISTAR.ID
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) optimis percepatan rehabilitasi mangrove melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).
Dengan program M4CR, rehabilitasi mangrove itu dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, meskipun proses pemulihan ekosistem ini membutuhkan waktu yang panjang.
Rehabilitasi mangrove yang ditargetkan seluas 600 ribuan hektar di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu prioritas utama BRGM.
Hal itu disampaikan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) M4CR BRGM Sumut, Aditya Wahyu Putra. Ia juga mengatakan keterbatasan bibit menjadi salah satu kendala, di mana pembibitan ideal membutuhkan waktu 3-4 bulan.
Baca juga: Target Restorasi Mangrove Nasional tak Tercapai
“M4CR ini baru berjalan di bulan Maret 2024, dan menargetkan pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berupa sekolah lapang, pelatihan ekonomi, dan hibah usaha masyarakat di 93 desa,” katanya, Selasa (17/12/24).
Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain sosialisasi, penetapan titik lokasi indikatif. Juga penyusunan rancangan kegiatan dengan pengumpulan data berupa penanaman, perbaikan hidrologis, pemetaan lokasi kegiatan, serta penyusunan dokumen.
“Hasilnya, tahun ini sudah disusun rancangan kegiatan di 5 kabupaten yaitu Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan, dan Labuhanbatu Utara di 29 Desa dan 14 kecamatan,” sebutnya.
“Selain pelestarian ekosistem mangrove, program M4CR juga melakukan pemberdayaan masyarakat berupa matching grants. Saat ini sudah ada 12 kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan dana hibah usaha produktif,” sambungnya. (susan/hm27)