22.1 C
New York
Sunday, August 18, 2024

Warga Sesalkan Hiburan Musik DJ Tampilkan Biduan Seksi di Sei Balai

Batu Bara, MISTAR.ID

Mantan Camat dan Kadis Perhubungan Kabupaten Batu Bara, Abdul Gani menyayangkan aksi tampilan musik Disc Jockey (DJ) dan biduan seksi yang mencoreng marwah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI.

“Saya kecewa, moment hiburan HUT Kemerdekaan ke-79 yang menampilkan musik DJ dan biduan seksi tidak layak ditampilkan,” kesalnya saat dimintai pendapat, pada Minggu (18/8/24.

Hiburan musik DJ menampilkan biduan seksi itu digelar di lapangan Kantor Camat Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, pada Sabtu (17/8/24) malam.

Baca juga:Layanan Unggulan Stroke dan Jantung, Orang Sakit di Siantar Kena Dentuman Musik DJ

Perayaan Hari Kemerdekaan yang seharusnya penuh dengan makna perjuangan justru diramaikan dengan penampilan seorang penyanyi wanita yang bergoyang seksi diiringi musik DJ. Tak hanya itu, sang penyanyi mengenakan busana minim yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, menambah kontroversi di tengah masyarakat.

Berdasarkan pantauan di lokasi, penonton yang sebagian besar adalah remaja pria, tampak leluasa memegang tubuh penyanyi wanita yang sedang tampil di atas panggung.

Hal ini memicu reaksi keras dari beberapa warga. Wandi, salah satu warga yang menyaksikan hiburan tersebut, mengungkapkan kekecewaannya.

Menurutnya, hiburan musik DJ dengan tarian erotis tersebut tidak pantas digelar pada perayaan Hari Kemerdekaan.

Baca juga:Hiburan Musik DJ di Kisaran Dibubarkan Polisi, 2 Remaja Bawa Sajam Diamankan

“Kalau seperti ini dipertontonkan kepada masyarakat, musik DJ dengan tarian erotis wanita di atas panggung, dipegang-pegang penonton yang rata-rata usianya belasan, bisa merusak mental generasi muda. Ini hari kemerdekaan, jangan dirusak seperti itu. Ini sama saja dengan melecehkan para pejuang kemerdekaan,” tukasnya.

Wandi juga mengeluhkan biaya parkir yang dipatok sebesar Rp 15.000 dan sempat terjadi kericuhan di antara penonton. “Parkir kereta (sepeda motor) bayar Rp 15 ribu. Sempat bubar penonton, soalnya ada yang berkelahi,” tambah Wandi.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh Wati, warga sekitar yang merasa heran mengapa hiburan semacam itu diperbolehkan digelar di depan kantor pemerintah.

“Kok bolehlah hiburan macam begitu diadakan di depan kantor pemerintah kecamatan. Seharusnya ada larangan, jangan vulgar begitu. Pemerintah jangan abai begitu,” ujar Wati.

Baca juga:Polsek Lima Puluh Hentikan Musik Keyboard yang Beraksi Hingga Larut Malam

Meski diprotes warga, hiburan tersebut masih berlangsung hingga Minggu (18/8/24) sekira pukul 01.45 WIB.

Ketika dicoba konfirmasi, pada Minggu (18/8/24), Camat Sei Balai, Wala Wali Sagala tidak merespons. Bahkan pesan WhatsApp (WA) meski sudah centang biru tetap tidak direspons. (ebson/hm16)

Related Articles

Latest Articles