8.9 C
New York
Friday, October 11, 2024

Banjir Bandang Samosir, ini Hasil Analisis dan Investigasi Forum DAS Asahan-Barumun

Samosir, MISTAR.ID

Forum Daerah Aliran Sungai (Forum DAS) wilayah Asahan – Barumun menyimpulkan, peristiwa banjir bandang kawasan Kabupaten Samosir yang melanda 4 Desa di Kecamatan Harian dua pekan lalu (13/11/2023), disebabkan oleh banyak hal, diantaranya aktivitas alam dan kondisi tutupan lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir, sebagian besar (75 %) berupa non hutan. Kesimpulan ini diambil dari hasil Analisis dan investigasi Forum DAS langsung ke lokasi.

Ketua Forum DAS Asahan – Barumun Roeskani Sinaga mengungkapkan hasil dari data dan pengamatan tim mereka di lokasi Desa Siparmahan yang paling terdampak banjir bandang, satu hari sebelum terjadi banjir ada gempa kecil yang dirasakan oleh warga. Menurutnya  informasi ini diperoleh dari Kepala Desa Siparmahan Bertua Sihotang.

Menurut informasinya pada tanggal 13 November 2023, terjadi hujan deras secara terus menerus dan data BMKG mencatat hujan yang terjadi pada saat ini berkisar kurang lebih 110 mm.

Baca juga: Ini Bentuk Keprihatinan PT TPL Terhadap Musibah Banjir Bandang Samosir

Akibat hujan deras menyebabkan volume air meningkat sehingga sungai tidak dapat menampung air yang banyak dan air sungai di hulu tidak mengikuti alur sungai yang seharusnya. Aliran baru itu lurus membelah lahan perladangan warga sampai dengan perumahan warga serta sekolah SMP N 2 Siparmahan.

Roeskani Sinaga mengatakan lahan yang dibelah sungai tersebut adalah daerah yang lebih rendah dibanding alur sungai yang biasanya.

“Informasi dari Kepala Desa setempat, kondisi awalnya volume air besar mengalir membelah rumah warga yang berdekatan dengan tempat penampungan air minum , selang beberapa lama kemudian air bercampur lumpur semakin besar dan kemudian diikuti oleh dentungan keras dari atas aliran sungai. Hal ini karena jatuhnya bebatuan setelah terjadi gempa, dengan jarak lebih kurang 7 KM dari pemukiman warga,” tambahnya.

Dari pantauan Forum DAS di lapangan terlihat sisa bebatuan yang turun dari atas memiliki diameter lebih kurang 2 meter.

Baca juga: Newsroom: Warga Samosir Mulai Bersihkan Material Banjir Bandang

“Enam orang tim Forum DAS telah melakukan identifikasi penyebab terjadinya banjir bandang di Samosir, pengakuan dari masyarakat bahwa terjadi gempa kecil dan suara dentungan batu berjatuhan dari daerah hulu sungai Sitio tio, kejadiannya ketika curah hujan juga sangat tinggi ketika itu. Seketika pemukiman warga diterjang banjir bandang air dan lumpur merusak pemukiman dan pertanian masyarakat setempat, ” ungkap Roeskani Sinaga lagi.

Selain kondisi curah hujan yang sangat tinggi hingga 12 jam ketika itu, penyebab lainnya, menurut Roeskani adalah kondisi tutupan lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir, sebagian besar (75 %) berupa non hutan.

Bahkan menurut tim Forum DAS, wilayah lokasi banjir tersebut tidak dapat ditumbuhi tanaman pepohonan, karena lapisan bawah tanahnya adalah bebatuan.

Related Articles

Latest Articles