21.6 C
New York
Friday, July 26, 2024

Petani Cemas, Ratusan Hektar Sawah di Asahan Mulai Kekeringan Akibat Kemarau

Asahan, MISTAR.ID

Ratusan hektar sawah di Kabupaten Asahan, terutama di Kecamatan Meranti dan Rawang Panca Arga, mengalami kekeringan. Petani di daerah ini sangat bergantung pada air hujan dan irigasi dari sungai untuk mengairi sawah mereka.

Namun, musim kemarau yang berkepanjangan telah memperburuk situasi, mengancam keberlangsungan panen padi yang sangat diandalkan oleh masyarakat setempat. Sayangnya, curah hujan yang minim dan aliran sungai yang semakin berkurang tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk pertanian.

Apalagi, bendungan di Sei Silau yang sudah selesai dibangun pun belum bisa difungsikan, membuat petani semakin terdesak serta memperburuk kondisi kekeringan padi sawah di Asahan ini.

“Bendungan di Sei Silau sebenarnya diharapkan menjadi solusi untuk irigasi ribuan hektar sawah di Kecamatan Meranti dan Rawang Panca Arga. Tapi enggak tau ini belum bisa dialiri. Musim kemarau begini kami petani sudah jantungan nggak bisa panen,” ujar salah seorang petani, Pahrianto, Jumat (26/7/24).

Baca juga: Imbas Diserang Hama, 300 Hektar Sawah di Kecamatan Sihapas Barumun Palas Terancam Gagal Panen

Ketidakmampuan pemerintah setempat untuk segera memanfaatkan bendungan ini menambah beban bagi para petani yang kini harus mencari cara lain untuk mendapatkan air. Untuk mengatasi kekeringan, banyak petani terpaksa membeli minyak untuk mengoperasikan mesin pompa air dari sumber air terdekat.

Biaya tambahan ini tentu sangat membebani para petani yang sudah berjuang keras untuk mempertahankan mata pencaharian mereka.

Salah satu petani lainnya Budi, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kami harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli minyak. Padahal hasil panen kami belum tentu mencukupi untuk menutupi biaya tersebut,” ujarnya dengan nada putus asa.

Kekeringan yang melanda ratusan hektar sawah ini tidak hanya berdampak pada para petani, tetapi juga mempengaruhi ekonomi lokal. Harga beras bisa naik drastis karena produksi yang menurun, mempengaruhi ketersediaan pangan dan daya beli masyarakat.

Selain itu, banyak petani yang mulai merasakan dampak psikologis akibat ketidakpastian dan tekanan ekonomi yang mereka hadapi.

Dalam kondisi yang memprihatinkan ini, para petani di Asahan tetap berjuang dengan segala upaya mereka. Meskipun menghadapi tantangan besar, semangat mereka untuk mempertahankan lahan pertanian. (perdana/hm20)

Related Articles

Latest Articles