Dinas Pendidikan Asahan telah merekomendasikan kepada sekolah-sekolah yang siswanya terlibat dalam tawuran untuk mengambil langkah-langkah disipliner yang tegas. Mulai dari teguran, pemberitahuan kepada orang tua, hingga pemberian sanksi seperti peringatan dan pemecatan dari sekolah bagi pelajar yang terbukti melakukan kekerasan.
“Kami mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian, dan kami juga menekankan pentingnya tindakan tegas dari pihak sekolah. Sanksi yang diberikan harus memberikan efek jera bagi para pelaku dan menjadi pelajaran bagi siswa lain agar tidak terlibat dalam tindakan kekerasan,” tegas Musa.
Sebelumnya, aksi tawuran dilakukan anak dibawah umur ini ramai videonya tersebar di sosial media yang terjadi pada Minggu (29/9/24) dini hari.
Baca juga : Polisi Tetapkan 5 Tersangka Anak dalam Kasus Tawuran Geng Motor di Kisaran
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi mengatakan setelah kejadian tawuran geng motor bersenjata tajam tersebut, polisi mengamankan 14 pelajar di bawah umur. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, enam orang dari kelompok tersebut ditetapkan sebagai tersangka yang akan menjalani proses hukum lebih lanjut.
Barang bukti yang disita polisi dari kejadian tersebut termasuk senjata tajam seperti celurit, parang, samurai, gergaji pedang, dan sepeda motor yang digunakan oleh pelaku. Bukti-bukti ini menguatkan dugaan aksi kekerasan tersebut telah direncanakan sebelumnya oleh kelompok pelaku. (perdana/hm18)
