2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

MUI Dorong Masjid-Musala di Asahan Memiliki Unit Usaha Sendiri

Asahan, MISTAR.ID 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan mendukung hadirnya unit usaha berbasis keumatan seperti salah satunya adalah unit usaha pengisian ulang air minum (RO) pertama di Musala Haqqul Yaqin, yang baru diresmikan Jalan Pembangunan, Kisaran.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan dalam mengembangkan perekonomian masyarakat, sekaligus memakmurkan rumah ibadah di Asahan.

Ketua MUI Asahan, H Salman Abdullah Tanjung, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (7/1/25) mengungkapkan apresiasinya kepada pengurus Badan Kemakmuran Musala (BKM) Haqqul Yaqin atas inovasi tersebut.

Menurutnya, hadirnya unit usaha ini menjadi contoh nyata bagaimana rumah ibadah dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi umat.

Baca juga: Bahas Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Asahan, DPRD Gelar Rapat

Ketua MUI Asahan, H Salman menyebut Musala Haqqul Yaqin sebagai musala pertama di Asahan yang memiliki unit usaha mandiri.

“Ini langkah awal yang sangat baik. Kami berharap usaha ini tidak hanya ramai saat pembukaan, tetapi juga mampu bertahan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Salman.

Unit usaha air minum isi ulang ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga memiliki nilai sosial. Sebagian keuntungan dialokasikan untuk pembangunan masjid, santunan anak yatim, dan bantuan bagi fakir miskin di sekitar musala.

Dengan begitu, masyarakat yang memanfaatkan layanan ini secara langsung turut berkontribusi terhadap pemberdayaan umat.

Baca juga: Banyak Pelajar Terlibat Geng Motor, Disdik Asahan Minta Kepsek Tingkatkan Pengawasan

Salman menambahkan, inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi musala dan masjid lain di Kabupaten Asahan.

“Semoga unit usaha ini menjadi aset berharga bagi masyarakat Kecamatan Kisaran Timur, khususnya Kelurahan Teladan. Kita berharap musaha dan masjid di wilayah lain dapat mengadopsi ide serupa sehingga ekonomi berbasis keumatan dapat berkembang secara luas,” katanya.

Ahmad Takhwin Tanjung, penggagas unit usaha sekaligus pengurus BKM, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak. Ia memastikan bahwa seluruh keuntungan dari usaha ini akan digunakan untuk kemaslahatan umat, terutama anak yatim dan fakir miskin di sekitar Musala Haqqul Yaqin.

“Kami berkomitmen untuk menginfakkan hasil usaha ini, baik untuk kemakmuran musala maupun masyarakat sekitar. Insya Allah, ke depan infaq ini juga akan disalurkan ke masjid dan musala lain di Asahan,” jelas Ahmad Takhwin.

Dengan hadirnya unit usaha RO Musala Haqqul Yaqin, diharapkan inovasi ini menjadi awal dari gerakan masjid dan musala mandiri secara ekonomi. Langkah ini tidak hanya memakmurkan rumah ibadah, tetapi juga memperkuat solidaritas umat melalui pemberdayaan ekonomi jamaah. (perdana/hm25)

Related Articles

Latest Articles