Asahan, MISTAR.ID
Upaya penyelundupan 100 ekor reptil yang disamarkan sebagai kepiting berhasil digagalkan oleh petugas Bea Cukai Teluk Nibung di Pelabuhan Peti Kemas Asahan. Reptil-reptil yang dikemas dalam tiga koli kotak gabus styrofoam tersebut rencananya akan dikirim ke Malaysia.
Hal itu terungkap saat petugas Bea Cukai Teluk Nibung melakukan pemeriksaan rutin di gudang penimbunan sementara.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan (KIP) Bea Cukai Teluk Nibung, Muhammad Fahmi menjelaskan bahwa pengirim barang berinisial I telah membawa reptil-reptil tersebut ke pelabuhan dengan keterangan pada peti sebagai kepiting.
“Seluruh reptil dikemas dalam kotak gabus dengan keterangan barang impor sebagai kepiting. Namun, karena mencurigakan, petugas memutuskan untuk membongkar kotak tersebut,” ungkap Fahmi kepada wartawan, Rabu (26/6/24).
Baca juga: Penyelundupan Benih Lobster Rugikan Indonesia Hingga Triliunan Rupiah
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, petugas menemukan 52 ekor iguana, 44 ekor kadal panana, 3 ekor biawak, dan 1 ekor ular di dalam tiga koli kotak gabus tersebut. Reptil-reptil ini kemudian diamankan dan dibawa ke Kantor Bea Cukai Teluk Nibung untuk proses pendataan dan pencacahan, bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.
Reptil yang diselundupkan diduga termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
Kantor Bea Cukai Teluk Nibung, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini, terutama mencari keberadaan pengirim berinisial I yang saat ini belum diketahui keberadaannya.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa para pelaku penyelundupan mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegas Fahmi.
Baca juga: Sudah Dianggap Punah, Kadal Mirip Ular Kembali Ditemukan
Setelah proses pendataan dan pencacahan, reptil-reptil tersebut akan diserahkan kepada Satuan Pelayanan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan untuk penanganan lebih lanjut. (perdana/hm20)
