Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Wacana UN Diadakan Kembali, Akademisi Minta Tidak Lebih Condong Kepada Aspek Kognitif dan Patokan Kelulusan

journalist-avatar-top
By
Wednesday, January 8, 2025 16:57
50
wacana_un_diadakan_kembali_akademisi_minta_tidak_lebih_condong_kepada_aspek_kognitif_dan_patokan_kelulusan

wacana un diadakan kembali akademisi minta tidak lebih condong kepada aspek kognitif dan patokan kelulusan

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wacana Ujian Nasional (UN) diadakan kembali kepada pada tahun 2026 mendatang belakangan menjadi perbincangan publik. Kebijakan tersebut tentunya mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Wakil Rektor II Universitas HKBP November Pematangsiantar, Hendra Simanjuntak mengatakan perlu adanya evaluasi terhadap setiap pergantian sistem. Sebab kata dia, di Indonesia lumrah terjadi perubahan kebijakan setiap pergantian pemimpin.

Hendra menjelaskan dalam sistem pembelajaran terdapat 3 aspek, yaitu Kognitif yang pada intinya mengukur dengan kegiatan mental berpikir seperti pengetahuan dan pemahaman.

Baca juga : Penghapusan UN Dinilai Akan Berdampak Terhadap Kualitas Pendidikan

“Kemudian Psikomotorik yang memiliki keterampilan dalam suatu hal tertentu, serta Afektif cenderung berkaitan dengan soft skill dan kestabilan emosi,” ujarnya kepada Mistar, Rabu (8/1/25).

Dia menilai selama ini sistem UN lebih condong kepada aspek Kognisi dibandingkan dua aspek lain. Sementara setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak bisa distandarisasi hanya dengan salah satunya.

Dicontohkan dia dalam aspek Psikomotorik, terdapat anak yang dapat mengendarai mobil tanpa perlu belajar teori. Hal ini tentu tidak dapat disamakan dengan yang harus belajar teori terlebih dahulu.

Tentu setiap aspek, lanjut dia, harus diukur dengan kapasitas masing-masing karakteristik anak. Dan pemerintahan harus memahami kemungkinan-kemungkinan tersebut.

journalist-avatar-bottomAndiyus