Antisipasi Covid-19, DMI Siantar Imbau Jemaah Sakit Flu dan Batuk Sholat di Rumah
antisipasi covid 19 dmi siantar imbau jemaah sakit flu dan batuk sholat di rumah
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Umat Muslim di seluruh dunia kini bersiap untuk memasuki bulan suci Ramadhan di tengah situasi pandemi Covid-19. Meski di masa pandemi ini, pelaksanaan Sholat Tarawih tetap diizinkan dilaksanakan secara berjemaah di mesjid-mesjid dan musholla. Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (MDI) Kota Pematangsiantar HM Natsir Armaya Siregar mengimbau umat Muslim di Kota Pematangsiantar yang sedang sakit agar tidak melaksanakan sholat di mesjid atau musholla.
“Mereka diimbau melaksanakan sholat di rumah masing-masing saja. Keputusan ini diambil sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona,” ujarnya, Senin (12/4/21). Ia juga menambahkan, agar jemaah membawa sajadah, sapu tangan atau alas sujud sendiri. Bawalah alat perlengkapan sholat sendiri.
Juga kepada para jemaah yang sholat di mesjid, untuk tetap menjaga kebersihan. Armaya meminta pada setiap Badan Kesejahteraan Mesjid (BKM) yang melaksanakan sholat berjemaah supaya melihat dan memperhatikan para jemaah yang sedang batuk, demam dan mengalami gejala sakit seperti flu.
Baca Juga:Gubsu Terbitkan Surat Edaran Pembatasan Kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri
“Tugas BKM untuk jeli menyeleksi para jemaah yang hendak sholat di mesjid tersebut. Jika memang ada yang sakit batuk atau flu agar tidak diperkenankan sholat berjemaah, melainkan di rumah saja,” katanya.
Ketika ditanya tentang kesiapan mesjid ataupun musholla dalam menyediakan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, sabun, serta penyemprotan disinfektan, Armaya menjawab, jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan, semua mesjid di Kota Pematangsiantar sudah ada perlengkapan protokol kesehatan tersebut.
“Sekitar 164 mesjid-mesjid di Kota Pematangsiantar sudah disalurkan alat-alat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Seperti masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan, disinfektan, kemudian alat penyemprotannya juga ada yang terdiri dari 2 liter dan 16 liter,” jelas dia.
Baca Juga:Jelang Ramadhan, Dirlantas Polda Sumut Imbau Masyarakat Tidak Mudik
Dia juga menegaskan, semua alat-alat yang disalurkan ini sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Rantai penyebaran virus corona harus segera dihentikan. Jangan sampai timbul klaster terbaru nantinya.
Armaya juga mengajurkan, agar umat Nuslim di Pematangsiantar tidak melakukan tradisi sahur turun ke jalan maupun buka puasa bersama, mengingat kegiatan ini biasanya melibatkan banyak orang serta kerumunan.
“Pelaksanaan Ramadhan di masa pandemi ini jangan sampai menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, oleh karena itu setiap BKM mwsjid harus mengawasi secara ketat setiap pelaksanaan kegiatan sholat berjemaah ini. Tetap harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” tegasnya.(yetty/hm10)
PREVIOUS ARTICLE
Pemkab Simalungun Gelar Desiminasi Hasil Penyusunan PGS-PL