Tuesday, May 6, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Jaga Citra Wisata, Dinas Pariwisata Siantar Awasi Ketat THM

journalist-avatar-top
Selasa, 6 Mei 2025 18.02
jaga_citra_wisata_dinas_pariwisata_siantar_awasi_ketat_thm

Polda Sumut merilis jaringan pengedar narkoba di Studio 21. (f: dok/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebagai salah satu kota penyangga Danau Toba yang dikenal dengan geliat pariwisatanya, Pematangsiantar menegaskan komitmennya untuk menjaga tempat hiburan dari praktik penyalahgunaan narkoba.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pematangsiantar, M Hammam Sholeh, menyusul pengungkapan jaringan peredaran ekstasi di tempat hiburan malam (THM) Studio 21.

“Tempat hiburan seharusnya menjadi sarana relaksasi dan hiburan setelah rutinitas sehari-hari, bukan tempat peredaran narkoba. Ini jelas merusak citra Pematangsiantar sebagai kota pariwisata,” ujar Sholeh, Selasa (6/5/2025).

Ia memastikan akan berkoordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi dan menindak tegas THM yang terindikasi menyalahgunakan izin usaha sebagai kedok peredaran narkotika.

Menurut data internal Dinas Pariwisata, kunjungan wisatawan ke Pematangsiantar sepanjang tahun 2024 mencapai lebih dari 183.000 orang, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sektor ini menyumbang kontribusi penting dalam pendapatan asli daerah, termasuk dari sektor kuliner, budaya, dan hiburan malam.

Lanjut Sholeh, penyalahgunaan narkoba di sektor hiburan bisa menghancurkan kepercayaan wisatawan dan merusak potensi jangka panjang.

“Kami tidak ingin Pematangsiantar dikenal karena narkoba. Seharusnya dikenal karena keramahan, budaya, dan tempat wisatanya. Jangan sampai kita malu dengan daerah lain,” katanya.

Kasus terakhir, Polda Sumut menangkap lima orang pelaku peredaran ekstasi dari Studio 21, dan menyita 97 butir ekstasi serta uang tunai jutaan rupiah.

Jaringan ini diduga melibatkan pengedar dari level bawah hingga bandar dan pengelola keuangan hasil penjualan narkoba.

“Meski izin hiburan malam berada di ranah Pemerintah Provinsi Sumut, kami tidak tinggal diam. Ini menyangkut martabat dan masa depan kota,” ucap Sholeh. (gideon/hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES