16.1 C
New York
Friday, October 4, 2024

Pimpinan MPR RI, Bambang Pacul Sampaikan Pesan Kepada ‘Korea-Korea’

Jakarta, MISTAR.ID

Pasca menjabat sebagai pimpinan atau Wakil Ketua I Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Wuryanto yang akrab disebut Bambang Pacul menyampaikan pesan kepada ‘Korea-Korea’.

Melalui pesan yang diunggahnya di akun media sosial (medsos) pribadinya @komandanpatjul, Bambang Pacul menyerukan agar para ‘Korea-Korea’ tidak pernah patah hati bila mendapat sumpah serapah akibat kemiskinan.

Masih dalam postingannya, menurut Bambang, kemiskinan itu hanya enak diceritakan, namun menyakitkan untuk dijalani. Untuk itu, ia mengajak para ‘Korea-Korea’ untuk melatih mental, focus pada solusi dan tidak over thinking.

Baca juga: Ketua MPR 2024-2029 Ajak Anggota Parlemen Penuhi Dua Prinsip Moral

“Wahai Korea-korea, jangan pernah patah kalau dikau mendapatkan sumpah-serapah akibat dikau punya kemiskinan. Bayangkan suatu hari nanti dikau disumpah oleh negara, bahkan dikau ikut melantik Presiden- Wakil Presiden yang membacakan sumpahnya. Dikau akan bersyukur rasa lapar itu sudah mengantar dikau untuk melenting setinggi-tingginya. Kemiskinan cuma enak diceritakan, menyakitkan dijalani. Maka, latih terus dikau punya mentalitet, fokus pada solusi, tidak usah overthinking. Merdeka!!” demikian caption lengkap postingan Bambang Pacul yang dikutip, pada Jumat (4/10/24).

Postingan yang diunggah, pada Kamis (3/10/24) siang, dengan menyertakan empat foto suasana di Gedung DPR/MPR RI itu, terlihat sudah disukai sekitar 13,5 dengan 516 komentar.

‘Korea-Korea’ itu Siapa?

Dalam sebuah acara bertajuk ‘Kongkow Bambang Pacul’ di Joglo Panglipuran Borobudur, Kabupaten Magelang, kaum millennial dan Gen Z yang hadir sebagai peserta mendapat pemahaman langsung mengenai arti ‘korea’.

Baca juga: Ini Daftar Susunan Pimpinan MPR RI 2024-2029

Bambang Pacul menyampaikan jika ‘korea’ berkaitan dengan mentalitas. Adapun untuk menjadi ‘korea’ sejati, maka syaratnya adalah selalu mempunyai tujuan hidup yang dipegang teguh.

“Yang dikau pelihara sebagai korea adalah niatmu. Nawaitu-mu yang harus dibasuh sampai mengkilat. Inilah yang akan membentuk kehendak subjektif,” ujar Bambang Pacul, Rabu (08/02/24) lalu.

Untuk melenting ke atas, maka ‘korea’ harus mengenali dirinya sendiri. Seorang ‘korea’ mesti memilih apakah akan mengembangkan pemikirannya, kekuasaan (power), atau finansial.

Apabila memilih power, maka para ‘korea’ harus mencari galah yang tepat dan Partai politik adalah jawaban paling mewakili.

Partai politik, kata Bambang, mempunyai pengaruh yang besar untuk menentukan nasib masyarakat. Partai politik punya fungsi dan ketika dilaksanakan secara sungguh-sungguh, maka akan banyak pihak yang merasakan manfaatnya. (dp/hm27)

Related Articles

Latest Articles