Baca Juga : Pilkada Simalungun, Kedua Paslon Minta Kampanye di Lapangan Bola Kek Sei Mangke
Di masa injury time periodesasi kepala daerah, Tumpal mengaku kerap terjadi hal-hal yang membebani pemerintah desa. Tak sedikit kepala desa yang sudah diperiksa oleh Inspektorat, sampai Unit oleh Tipikor Polres Simalungun.
Selaku pemimpin desa dengan jumlah 6.800 jiwa, Tumpal mengaku selalu ada Rancangan Anggaran Biaya (RAB) titipan oleh instansi atasan. Bahkan rekanan yang mengerjakan sudah ditentukan tanpa melibatkan kepala desa. Padahal desa sudah merencanakan sendiri kebutuhannya.
“Jadi artinya di situ, kalau bicara kinerja kita sebenarnya kurang sreg. Karena juga merasa di ajang Pilkada ini kita diperiksa,” ungkapnya.
Pangulu Dolok Hataran, Suhardi yang telah memimpin Pemerintahan Desa sejak pada tahun 2007 mengaku dan harus memilih siapa yang berkompeten menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Simalungun.
“Kalau saya langsung melihat masyarakat kami di bawah, mereka itu memilih 02. Walaupun tentu ada yang ke 01. Makanya, dengan demikian calon harus berkomitmen untuk mengedepankan dialog yang positif sehingga muncul rasa saling menghormati,” pungkasnya. (hamzah/hm24)
