Ragil juga berharap, agar nasib para guru lebih diperhatikan, terutama yang honorer.
“Miris kita tengok kadang, banyak guru yang gajinya sendiri tidak cukup untuk hidup sehari-hari. Padahal peran guru sangat penting untuk berbagai aspek kehidupan,” jelasnya.
Kemudian di tempat terpisah, seorang tenaga profesional di bidang design, Abdul A Hasibuan (39), mengaku sudah tidak tertarik mengikuti dinamika politik, karena sudah terlalu banyak hal yang tidak masuk akal.
“Sudah hilang selera. Jadi mending fokus kerja aja. Apalagi belakangan, banyak hal-hal di luar pikiran yang terjadi. Tambah pusing kalau diikuti kali politik ini,” terangnya saat ditemui di salah satu warkop di kawasan Pasar Merah Medan, Kamis (22/8/24).
Baca juga:Â Pilkada Medan 2024, PDIP dan PKB Siap Menangkan Prof Ridha
Abdul juga menambahkan, saat ini sebagai warga biasa hanya bisa banyak berdoa saja, agar pemimpin yang menjabat nanti setidaknya masih punya hati nurani.
“Banyak doa aja sekarang, siapapun yang memimpin Medan dan Sumut nanti masih punya hati nurani. Itu yang penting, jadi terkait kepentingan politik apapun, kalau masih ada nurani, setidaknya masih aman,” pungkasnya. (maulana/hm20)
