24.8 C
New York
Wednesday, July 31, 2024

Pengamat: Sistem Pemilu Indonesia Lebih Demokratis dari AS

Juru Bicara UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian RI (2020-2021) ini juga menjelaskan, kalau di Indonesia, dengan sistem pemilu yang berjalan sekarang lebih demokratis.

“Demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya, kedaulatan di tangan rakyat. Sistem one man one vote sudah tepat, semua dihitung satu suara mau dari Dapil A B C, orang kaya, orang miskin, semua dihitung sama,” jelasnya.

Maka dalam konteks kepemiluan di Indonesia, Emrus menilai sudah sangat demokratis. Baik untuk pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif (Pileg), maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Baca juga: PKB Sumut: Surya Belum Resmi Menjadi Calon Wakil Bobby di Pilgubsu 2024

“Prinsip one man one vote, untuk Pilpres, satu suara di Papua sama nilainya dengan satu suara di Jawa. Pun berlaku di daerah lainnya. Artinya, kita lebih demokratis,” ujar pria lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta tersebut.

Namun, bukan berarti sistem elektoral tidak bisa diterapkan di Indonesia. Menurut Emrus, persoalannya adalah sistem di Indonesia sudah sangat demokratis. Dengan mengikuti sistem seperti di AS, maka akan mengalami kemunduran demokrasi.

“Setiap masyarakat dan setiap negara ingin memilih yang terbaik. Sebab berdasarkan kedaulatan di tangan rakyat, apa yang sudah berjalan di Indonesia tetap diteruskan. Karena menurut saya itu sudah paling baik daripada yang ada di AS,” pungkasnya. (maulana/hm25)

Related Articles

Latest Articles