“Ini rekam jejak yang mumpuni. Dengan bekal seperti itu, beliau memiliki kapasitas yang cukup untuk berkompetisi di Pilkada Jakarta yang sangat keras,” sebutnya.
Boy menilai mungkin dari sisi popularitas dan elektabilitas, Pramono masih tertinggal dari kandidat lain. Tapi PDIP menggandengnya dengan Rano Karno sebagai bacawagub dan ini cukup untuk menjadi jaminan mutu.
“Rano memiliki idiosinkratik yang kuat untuk melengkapi; putra Betawi asli, simbol budaya Jakarta, dan punya pengalaman birokrat. Jika yang lain bisa disebut Jakarta KW, ini orang Jakarta tulen. Inilah yang memperkuat optimisme PDIP,” lanjutnya.
Baca juga :Â Bukan Anies, PDIP Akhirnya Usung Pramono Anung-Rano Karno
Kemudian Boy juga menjelaskan, di sisi lain Ahok masih memiliki beban sejarah. Baginya, Megawati punya mata sosial politik yang tajam. Residu Pilkada DKI Jakarta 2017 masih mengendap di masyarakat.
“Jangan sampai residu ini naik dan menggumpal menjadi konflik sosial baru. Akan lebih sejuk jika memajukan calon lain yang lebih kecil resikonya untuk ditolak masyarakat,” tandasnya. (maulana/hm18)
