Medan, MISTAR.ID
Akademisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Yulhasni turut menyoroti tingkat partisipasi masyarakat Sumatera Utara (Sumut) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang hanya 55,27 persen.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU itu mengatakan, penyebab turunnya tingkat partisipasi masyarakat Sumut bisa dilihat dari daerah dengan penyumbang Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar.
“Daerah-daerah yang memiliki DPT besar seperti Medan tingkat partisipasi hanya 34 persen hingga Deli Serdang hanya 32 persen,” ujarnya, Kamis (12/12/24) sore.
“Penyumbang partisipasi pemilih Sumut, salah satu indikatornya ya Kota Medan. Tentu sebagai penyumbang terbesar, evaluasi itu idealnya diberikan juga terhadap KPU Medan,” lanjutnya.
Baca Juga :Â KPU Sumut Pesimis Target Partisipasi 80 Persen Pemilih Tercapai
Wilayah dengan DPT terbesar memang seharusnya melakukan evaluasi, apa penyebab sebenarnya rendahnya partisipasi seperti di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Sumut dan Medan, menurut Yulhasni, lantaran masih kurangnya sosialisasi yang maksimal yang diberikan kepada masyarakat.
“Banyak orang yang mengeluhkan sosialisasinya tidak maksimal, ditambah memang ada faktor hujan kemarin kan, itu juga pengaruh rendahnya partisipasi masyarakat,” ungkapnya.
Mantap Komisioner KPU Sumut itu juga mengatakan bahwa perlu pemetaan pemilu, siapa saja pemilihnya dan ada beberapa segmen seperti pemilih pemula.
“Pemilih pemula dan generasi muda yang harus dikejar, karena mereka bisa menjadi influencer dalam melakukan sosialisasi dan sepanjang pengamatan saya, KPU Kota Medan belum maksimal,” tuturnya.