29.5 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Mengkaji Elektabilitas Yenny Wahid Menjadi Bacawapres Sesuai Hasil Survei

Jakarta, MISTAR.ID

Namanya disebut-sebut mencuat di bursa Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) mendampingi Anies Baswedan, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyampaikan kesiapannya.

Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengaku, harus siap apabila diminta untuk menempati jabatan publik. Sementara diketahui Yenny telah lama berkecimpung di dunia politik.

“Seorang politikus harusnya memiliki keinginan menduduki jabatan publik agar dapat membuat kebijakan demi perubahan positif di masyarakat,” sebutnya di kompleks parlemen, Selasa (8/8/23).

Baca juga: Dikaitkan dengan Cawapres, Yenny Wahid Angkat Bicara

Beberapa hasil survei elektabilitas menunjukkan posisi Yenny Wahid menjadi bacawapres masih rendah.

Seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan, Yenny Wahid menjadi bacawapres Yenny Wahid di urutan ke 12, dengan elektabilitasnya hanya 1,3 persen.

Simulasi Pilpres LSI juga menunjukkan jika dirinya dipasangkan dengan eks Gubernur DKI itu, hasil elektabilitasnya hanya 18,2 persen. Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan simulasi pasangan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono atau Anies- Khofifah.

Survei LSI dilakukan 1-8 Juli 2023 dengan melibatkan 1.242 orang responden. Mereka dipilih lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak, screening dan validasi.

Baca juga: Benarkah Yenny Wahid jadi Wapres Anies Baswedan? Iklim Politik Menghangat

Sesuai hasil survei Litbang Kompas, Yenny Wahid berada di urutan kesebelas dengan elektabilitas 0,7 persen. Sementara elektabilitas Khofifah 1,1 persen dan Erick Thohir 7,6 persen.

Survei digelar 29 April-10 Mei 2023 dengan mengikutsertakan 1.200 responden yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 Provinsi.

Hasil survei Y-Publica yang dirilis 1 Juni lalu, Yenny Wahid masuk menjadi salah satu pilihan Bakal Calon Presiden (Bacapres), hanya saja elektabilitasnya juga tak tinggi.

Dirinya di posisi 13 dengan elektabilitas 0,6 persen, dan perolehan itu lebih rendah daripada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yakni 1 persen.

Baca juga: Disebut Layak Bacawapres, Begini Respon Yenny Wahid

Menurut Pengamat Politik Universitas Andalas, Asrinaldi, jika survei hanya gambaran satu waktu terkait apa yang dipersepsikan publik terhadap calon. Dikatakan, persepsi bisa konsisten tetap, tetapi umumnya berubah.

Asrinaldi menilai, survei tidak menjadi satu satunya ukuran melihat menang atau kalahnya pasangan pada Pilpres 2024 mendatang.

“Kemungkinan perolehan survei yang rendah saat ini bisa berubah sejalan dengan berjalannya waktu dan strategi yang dipakai dalam membangun persepsi positif publik,” kata Asrinaldi.(cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles