Menurut Sabar, saat penyampaian kepada masyarakat pada masa kampanye 2019 tersebut, tim-tim pemenangan RHS dan Jonny Waldi sendiri menyampaikan bahwa pemegang kartu SiKerja akan mendapat bantuan modal Rp50 juta dari pemerintah. Namun, hingga saat ini hal itu belum terealisasi.
Sabar mengatakan, semuanya tidak seperti apa yang disampaikan Bupati RHS bahwa sudah ada kartu SiKerja yang dibagikan. Bupati RHS dituding hanya mencari alasan guna menutup-nutupi Kartu SiKerja.
“Itu semuanya bohong,” tandasnya.
Sabar mengatakan, PP Simalungun sendiri saat ini ada sebanyak satu blok Kartu SiKerja yang tak pernah dibagikan.
Baca juga: Bursa Balon Bupati Simalungun: Radiapoh Hasiholan Sinaga Dinilai Belum Ada Tandingannya
“Karena waktu itu kami pertanyakan kepada ketua tim pemenangan Chrismes Haloho tentang maksud dari kartu itu. Ternyata jawaban Chrismes waktu itu kepada kami bahwasanya kartu itu ecek-ecek hanya untuk mendongkrak kemenangan Radiapoh Hasiholan Sinaga,” beber Sabar Sirait.
“Makanya kartu itu tidak kami bagikan. Kami takut terjebak, tapi anggota kami di bawah banyak yang terlibat membagikan kartu dari Korcapnya Radiapoh. Akhirnya kawan-kawan itu sekarang merasa malu,” lanjutnya.
Lebih lanjut Sabar meminta agar Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga tidak usah ‘mencuci’ sana-sini seolah-olah Kartu Sikerja itu memang benar.
Diketahui, sebanyak 150 orang bakal diberangkatkan Pemkab Simalungun ke Korea, yang disebut sebagai bagian dari program dari Kartu SiKerja.
