Emrus menambahkan, kalau yang terjadi didukung oleh mayoritas partai bahkan berpeluang untuk melawan kotak kosong, berarti dia punya program tidak siap untuk dikritisi dan dibongkar.
“Jadi saya mengatakan, jika berhadapan dengan kotak kosong, karena kotak kosong adalah benda, berarti pasangan yang satu pengecut,” ungkapnya.
Pria yang juga pakar komunikasi ini menyampaikan, kalau paslon gagasannya cemerlang pasti siap untuk berdebat. Karena pada dasarnya setiap gagasan diuji secara publik.
Baca juga:Â PDIP Bakal Umumkan Bacalon Gubernur yang Diusung di Pilkada 2024
Dikarenakan itu, bagi Emrus, untuk Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution atau siapapun harus ada kompetitor manusia, harus ada kandidat yang lain.
“Kalau yang terjadi memborong partai sehingga menjadi lawan kotak kosong, konsekuensinya, seandainya kotak kosongnya menang, akan sangat memalukan. Dia kalah dengan benda mati,” pungkasnya. (maulana/hm20)
