21.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Kekuatan Jokowi Dikhawatirkan Pengaruhi Elektabilitas Ganjar dan PDIP, Pengamat: Ganjar Lampu Kuning

Jakarta, MISTAR.ID

Menurut kajian Litbang Kompas, Presiden Joko Widodo bisa mempengaruhi hampir separuh pemilih PDIP untuk memilih capres tertentu pada Pilpres 2024. Banyak pengamat politik menilai hal tersebut sebagai warning kepada PDIP dan Ganjar Pranowo.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa PDIP adalah partai yang paling bergantung pada efek Jokowi. 41,1% pemilih PDIP menyatakan akan memilih capres yang didukung Jokowi.

Litbang Kompas juga menemukan korelasi antara kepuasan publik dengan perolehan suara Jokowi dan PDIP. Semakin baik rekam jejak publik Jokowi, semakin tinggi pula jumlah pemilih PDIP.

Baca juga: Koalisi dengan PDIP, PPP Resmi Dukung Ganjar Capres di Pilpres 2024

“Di luar persoalan tersebut, relasi mutual keduanya pun akan terus-menerus teruji, khususnya dalam pencapresan kali ini. Perbedaan di antara kedua entitas dalam pencapresan, misalnya, akan mengurangi kekuatan mutualis keduanya,” dikutip dari Kompas.id, Kamis (25/5/23).

Pada saat yang sama, Litbang Kompas memotret preferensi pemilih terhadap Jokowi untuk mendukung capresnya. Pemilih Jokowi mencakup Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Setidaknya 26,2% pemilih Jokowi mendukung Prabowo. Indikator ini adalah 21% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 56,3% pendukung Jokowi memilih Ganjar. Angka ini turun 61% dari bulan lalu.

Jamiluddin Ritonga, Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul, menilai pengaruh Jokowi yang semakin besar justru mengancam PDIP. Menurutnya, Jokowi mungkin memiliki suara PDIP yang besar untuk calon presiden pilihannya. Menurutnya, PDIP harus waspada terhadap ancaman tersebut. Menurutnya, Ganjar juga tak luput dari bahaya.

Baca juga: Kritik Jokowi Milik Parpol Lewat Cuitan, Akun Twitter BEM UI Kena ‘Hack’

“Wajar kalau misalnya Ganjar dalam lampu kuning kalau tidak bisa menjaga hubungan dengan Pak Jokowi, termasuk juga PDIP,” kata Jamiluddin dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (25/5/23).

“Peluang suara kader PDIP yang sangat besar itu tentu ancaman nyata bagi PDIP bila tetap ‘berseberangan’ dengan Jokowi.” tambahnya.

PDIP dan Ganjar harus menjaga hubungan baik dengan Jokowi agar sebagian suara tidak diberikan kepada capres lain. Mereka juga harus mendorong Jokowi untuk menunjukkan dukungan nyata kepada Ganjar.

Baca juga: Putra Presiden Jokowi Akan Bertemu Prabowo Subianto dan Giring, Bahas Apa ya?

Jamiluddin menyebut keterlibatan Jokowi dalam pencalonan Ganjar belum cukup. Publik melihat ini sebagai tugas Jokowi sebagai pengurus partai. Menurutnya, publik masih memaknai capres Jokowi secara abu-abu.

“Dengan abu-abu itu orang bisa mempersepsikan Pak Jokowi lebih berat ke Pak Prabowo daripada Ganjar. Untuk memutus rantai itu, persepsi itu, memang Pak Jokowi perlu pada satu saat dengan tegas menyatakan dukungan ke Ganjar,” ujarnya. (Mtr/hm21).

 

Related Articles

Latest Articles