“Sebenarnya memang saya nanti dan pasti saya tonton kalau sudah debat gini, karena kita kan mau milih nih 5 tahun ke depan bagaimana kondisi provinsi tempat saya dilahirkan, apalagi ya udah pasti harus sesuai porsi dan kualitas, bukan hanya sekedar kepentingan politik semata,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Dosen Fisip UMSU, Said Harahap yang juga mengikuti jalannya debat Pilkada kedua kemarin.
“Saat debat ada yang diangkat salah satunya soal isu lingkungan atau mobilisasi tempat pembuangan sampah,” katanya.
Menurut Said, kedua calon harusnya bisa memikirkan bagaimana cara menertibkan dan memobilisasi limbah industri untuk menjaga dan merawat lingkungan bersih.
Baca juga : Debat Kedua Pilkada Sumut Jadi Kesempatan Baik Pemilih dalam Mengenal Visi Misi Paslon
Said menyayangkan beberapa hal masih dirasa kurang dalam beberapa hal penting terkait kondisi politik yang harusnya bisa dikaji lebih serius.
“Contohnya banjir dan soal infrastruktur, ini sekarang debat atau malah hanya mengenang kekurangan kepala daerah sebelumnya. Harusnya kan bisa lebih serius menghadapi bagaimana koordinasi yang harus dirawat dan dijalankan ketika memimpin Sumatera Utara ini nanti,” tegasnya.
Said berharap pada debat selanjutnya, kedua paslon bisa membahas persoalan masyarakat yang lebih serius.
“Saya ini seorang dosen. Saya banyak mengamati fresh graduate yang sampai saat ini belum memiliki pekerjaan, besar harapan saya kedua calon bisa memikirkan bagaimana membuka peluang lapangan kerja baru kedepannya,” pungkasnya. (ari/hm18)