21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

Alasan Mengapa Politikus Suka Bohong dan Tetap Dipilih

Namun, beberapa kebohongan dapat memiliki dampak negatif. Contohnya, seseorang dapat menyesatkan orang lain untuk mengikuti keinginan mereka, yang dapat berdampak buruk jika kebohongan itu terbongkar.

Dalam konteks politik, kebohongan digunakan oleh politikus untuk membangun keyakinan palsu dan mendapatkan dukungan. Informasi palsu seringkali masih mempengaruhi cara berpikir seseorang meskipun mereka tahu bahwa informasi itu tidak benar.

Kendati demikian, para peneliti menekankan bahwa berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap isu tertentu akibat kebohongan politikus tidak selalu mengubah dukungan pemilih atau keputusan memilih mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Ecker dan rekan-rekan di AS terkait pernyataan yang benar dan bohong yang diungkapkan Trump menjelang pemilihan presiden 2016 menunjukkan bahwa pemeriksaan fakta mempengaruhi tingkat kepercayaan pada klaim yang tidak akurat.

Baca juga: Politikus di Antara Nafsu Berkuasa dan Tak Tahu Malu

“Tetapi hal ini tidak selalu mengurangi niat memilih di kalangan pendukung Trump,” jelas Ecker dalam tulisannya.

Studi lanjutan oleh Ecker dan timnya pada 2019 juga mengonfirmasi bahwa walaupun pendukung Trump dan Sanders merasa lebih negatif terhadap politisi yang mereka dukung ketika diberikan pernyataan bohong, perubahan ini hanya bersifat sedikit.

Sebagai tambahan, peneliti psikologi Bella DePaulo dari University of California menunjukkan jika kebohongan politikus seringkali diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan apa yang mereka ingin dengar. Kebohongan yang berhasil akan semakin sulit untuk dihindari, bahkan jika kebohongan itu dibantah. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles