Putus Asa Derita Penyakit Akut, Lajang Tua Asal Jambi Tewas Gantung Diri di Simalungun
putus asa derita penyakit akut lajang tua asal jambi tewas gantung diri di simalungun
Simalungun, MISTAR.ID
Seorang lajang tua, berinisial HH (60) ditemukan tewas gantung diri di teras bangunan eks SMPN Negeri 2, Kelurahan Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Rabu (19/7/23) sekira pukul 13.00 WIB.
Korban HH, tercatat sebagai warga Jalan Kasturi II Simpang Empat Sipin, Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi. Diketahui korban belum menikah.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Raya, AKP Alwan mengatakan korban memilih akhiri hidupnya karena penyakit yang dideritanya selama ini.
“Untuk motif, korban diduga putus asa akibat penyakit akut yang diderita oleh korban sehingga nekat melakukan bunuh diri,” kata Alwan kepada mistar.id, Kamis (20/7/23) pagi.
Baca juga: Warga Lubuk Pakam Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi
Dituturkan AKP Alwan, sehari-harinya HH tinggal di rumah Reinhard Hasibuan (42) warga Jalan Kartini Kelurahan Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, yang merupakan anak dari abang kandung korban.
Dimana, sejak bulan Mei 2022 lalu, HH datang dari kota Jambi dan tinggal di rumah Reinhard. Untuk kesehariannya, HH bekerja serabutan di wilayah Kabupaten Simalungun.
“Sejak datang dari Jambi, korban ini sudah menderita paru-paru atau TBC. Namun pihak keluarganya tetap menyemangati korban,” imbuh Alwan.
Ditambahkan AKP Alwan, kini jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan. Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga juga meminta agar tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.
Baca juga: Penjaga Ternak Lembu Ditemukan Gantung Diri di Deli Serdang
Pihak keluarga menilai korban menilai murni gantung diri. Kata Alwal, dari hasil pemeriksaan luar tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban pertama kali ditemukan oleh tiga orang pelajar berinisial CP (16), CD (15) dan JP (16).
Ketiga pelajar ini sedang melintas di lokasi tersebut dan melihat korban dalam kondisi tergantung dan tidak bernyawa. Melihat hal tersebut, ketiga pelajar ini langsung melaporkan penemuan itu ke pihak perangkat desa setempat. Selanjutnya, dilanjutkan ke pihak kepolisian. (Matius/hm20)