Pebisnis Jengkol jadi Korban Pengeroyokan di Dairi, Melapor ke Polisi


Rudi yang jadi Korban Pengeroyokan. (f:manru/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Seorang pebisnis jengkol yang jadi korban pengeroyokan, Rudi Hartono Manurung, warga Desa Bonian Silima Pungga Pungga (SPP) Kabupaten Dairi, membuat laporan pengaduan ke Polsek Parongil.
Setelah membuat laporan pengaduannya, pada Sabtu (22/2/25), Rudi yang didampingi istrinya Junita Pardede meminta agar polisi segera menangkap para pelaku pengeroyokan yang berinisial MS dan ABB.
Akibat pengeroyokan itu, Rudi mengaku mengalami bengkak dan lebam pada bagian wajah dan mulutnya. Bahkan, 4 (empat) giginya goyang akibat dihantam pukulan para terduga pelaku yang juga menggunakan kayu kopi.
"Saya mengalami bibir bagian atas pecah dan mengeluarkan darah, selain itu terlihat pipi sebelah kiri saya lembam akibat pukulan benda tumpul juga gigi saya kurang lebih 4 goyang," bebernya.
Rudi menguraikan kronologi kejadian yang dialaminya. Dimana, pada Jumat (21/2/25) sekitar pukul 21.30 WIB, ia hendak pulang dengan mengangkut satu karung jengkol mengendarai sepeda motor.
Namun, di persimpangan jalan menuju ke rumahnya, persis di depan warung tuak, ada beberapa sepeda motor yang terparkir di badan jalan, sehingga terkesan menghambat jalan.
Akibat jalan yang terhambat, sepeda motor Rudi mendadak mengalami mati mesin. Sehingga Rudi dibantu oleh putranya mendorong sepeda motor agar dapat melintas dan pulang sampai ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Rudi pun menurunkan jengkol barang bawaannya, dan kembali melintas dari depan warung tuak tersebut untuk menemui rekan bisnis dagang jengkol, sambil menyesalkan sepeda motor yang parkir menghambat badan jalan di depan warung tersebut.
Baca Juga: Tiga Rumah Terbakar di Parbuluan Dairi
Saat melintas di depan warung tersebut, seorang terduga pelaku berinisial MS memanggil Rudi.
"Sini kau," ujar Rudi menirukan ucapan MS saat memanggil dirinya.
Mendengar panggilan MS, kata Rudi, rekannya bisnisnya yakni Konter Samosir menyuruhnya agar menemui MS.
Ketika Rudi menghampiri MS tepat di halaman marga Hasibuan. MS dan ABB langsung menemui Rudi, sambil berkata "Mentang kau sudah sukses, sombong kau,"
Saat itu Rudi balik bertanya kepada keduanya, "Kenapanya kalian ini,"
Ternyata, mendengar jawaban itu, ABB langsung mengayunkan pukulan dengan keras ke arah wajah Rudi, hingga mulut bibir Rudi pecah dan berdarah.
Tidak sampai di situ, pelaku MS juga memukul Rudi dengan kepalan tangan mengenai bibir korban, merasa kurang puas, dan ingin menghabisi korban. Terduga pelaku mengambil kayu, hendak menghantam kepala Rudi.
Beruntung Rudi yang saat itu telah terjatuh ke tanah, diselamatkan beberapa warga yang datang melerai. Dan saat itu juga istri korban, Junita Pardede mendatangi TKP, dan membawa suaminya pulang ke rumah.
Atas kejadian itu Rudi bersama istrinya sepakat membuat laporan polisi, yakni mengadukan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Parongil dengan nomor LP/B/6/11/2025/SPKT/Polsek Parongil/Polres Dairi/Poldasu.
Kapolsek Parongil AKP Hotman Purba ketika dikonfirmasi mistar.id, mengatakan pihaknya akan segera melakukan penanganan proses hukum terhadap laporan pengaduan tersebut sesuai standar operasional prosedur.
Dikabarkan bahwa korban Rudi telah dibawa berobat ke Puskesmas Parongil untuk dilakukan Visum Et Repertum untuk kepentingan penyidikan.
Sejumlah barang bukti berupa baju milik korban yang terkena bercak darah, dan kayu yang diduga digunakan sebagai alat untuk melakukan penganiayaan, juga telah diamankan polisi. (manru/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Koper Bawaan Wabup Deli Serdang Diacak-acak di Bandara Kualanamu