Thursday, March 6, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

Hilang saat Merogoh, Dicari Pakai Ritual, Warga Sergai Ditemukan Meninggal

journalist-avatar-top
By
Kamis, 6 Maret 2025 08.03
hilang_saat_merogoh_dicari_pakai_ritual_warga_sergai_ditemukan_meninggal

Situasi pencarian korban. (f:ist/mistar)

news_banner

Sergai, MISTAR.ID

Muhammad Al Fadli, 22 tahun, warga Dusun 1 Penjemuran, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan meninggal dunia di aliran sungai.

Jenazah korban persisnya ditemukan di perbatasan aliran Sungai Dusun 1 Penjemuran dengan Dusun 2 Duren Rejo, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya, Fadli yang tinggal bersama neneknya itu berpamitan untuk menangkap ikan atau merogoh ikan di bantaran sungai Penjemuran di Disun I Penjemuran Desa Silau Rakyat yang berjarak 150 meter dari rumahnya.

Namun, hingga malam korban tidak ada kabar, bahkan kemudian hingga sampai hari Rabu (5/3/2025) pagi, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Dugaan sementara, korban jatuh di bantaran sungai Penjemuran.

Ritual Doa dan Tabur Bunga

Pada Rabu (5/3/2025) sekira pukul 09.00 WIB, polisi dan Forkopimcam Sei Rampah beserta perangkat desa dan warga setempat bersama-sama melakukan pencarian di sepanjang aliran bantaran sungai Penjemuran.

Menurut kepercayaan warga setempat, hilangnya korban yang tak kunjung ditemukan hingga pukul 09.00 WIB, itu penyebabnya berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis.

Selanjutnya seseorang yang dipercaya oleh masyarakat setempat dipanggil untuk melakukan pembacaan doa serta menabur bunga-bunga di aliran sungai tempat yang diduga korban terjatuh dan tenggelam.

Usai ritual pembacaan doa dan tabur bunga, pencarian pun kembali dilakukan.

Akhirnya jenazah korban yang memiliki riwayat penyakit epilepsi itu, dilihat seorang warga bernama Awal, 40 tahun, di bawah jembatan sungai Idam, berjarak sekitar 150 meter dari rumah korban, sekitar pukul 14.30 WIB.

"Pak Awal melihat ada benda aneh yang mengapung tepatnya di bawah titi sungai Idam yang tak jauh dari rumah korban, dan benar adanya ternyata itu adalah jasad korban yang dikabarkan menghilang," ujar Ps Kasi Humas Polres Sergai, Iptu Zulpan Ahmadi, pada Kamis (6/3/2025).

Mengetahui hal itu, para warga mengangkat dan membawa jenazah korban ke rumah neneknya atau rumah duka. Saat akan dilakukan otopsi, nenek korban yang bernama Tama menolak.

"Nenek korban menolak dan membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi dan menganggap ini murni sebuah kecelakaan/tenggelam dan merupakan sebuah takdir," ujar Iptu Zulpan Ahmadi. (damanik/hm27)

RELATED ARTICLES