Tuesday, February 11, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Soal Kebijakan Efisiensi Anggaran, Prabowo: Ada yang Melawan

journalist-avatar-top
By
Tuesday, February 11, 2025 09:15
95
soal_kebijakan_efisiensi_anggaran_prabowo_ada_yang_melawan

Prabowo. (f: ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkannya mendapat perlawanan dari sejumlah pihak di birokrasi.

Menurutnya, masih ada kelompok yang merasa kebal hukum dan bertindak layaknya "raja kecil". Padahal, penghematan anggaran ditujukan untuk kepentingan rakyat, termasuk program makan bergizi gratis dan perbaikan sekolah-sekolah di Indonesia.

"Ada yang melawan saya, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil. Saya ingin hemat uang, uang itu untuk rakyat," ujar Prabowo dalam pidatonya di Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin (10/2/25), dilansir dari CNN Indonesia.

Prabowo juga menyoroti kebiasaan pejabat yang menggunakan anggaran negara untuk perjalanan ke luar negeri dengan alasan dinas. Ia menegaskan bahwa pengeluaran yang tidak perlu dan berpotensi pemborosan harus dihapus.

"Saya ingin pengeluaran yang mubazir dan alasan untuk nyolong dihentikan, dibersihkan," tuturnya.

Ia menambahkan, jika tidak berkaitan langsung dengan tugas negara atau pendidikan, maka perjalanan ke luar negeri sebaiknya dibiayai sendiri.

"Tugas belajar boleh, tugas atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan, kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri," lanjutnya.

Keputusan efisiensi anggaran ini telah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Pemerintah menargetkan penghematan sebesar Rp306,69 triliun, dengan rincian:

  1. Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L)
  2. Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah. (cnn/hm20)
journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES