23.1 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Pascalibur Idulfitri, Epidemiolog: Pasti Ada Lonjakan Kasus Covid-19

Jakarta, MISTAR.ID

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) dr. Pandu Riono meyakini akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Idulfitri. Meski sudah ada larangan, sebagian masyarakat tetap nekat mudik.

“Pastinya ada lonjakan baik di daerah tujuan mudik maupun asal mudik. Jadi karena sudah bisa diperkirakan, Indonesia setiap ada mobilitas penduduk apalagi masif, ini sampai jutaan, sehingga mau tidak mau risiko penularan meningkat,” kata Pandu kepada Beritasatu.com, Jumat (14/5/21).

Kementerian Perhubungan (Kemhub), Kamis (13/5/21), sudah mengumumkan bahwa sejak 22 April 2021, sekitar 1,5 juta orang keluar dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menuju ke beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera lewat pintu masuk di Lampung.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Diajak Berikhtiar Atasi Pandemi

Pandu tidak bisa memprediksi persentase kenaikan kasus Covid-19, karena situasi saat ini semakin kompleks. Pandu menyebut mutasi baru semakin banyak, sehingga harus dihitung lebih terperinci kecepatan penularannya. Ditambah lagi angka mobilitas penduduk tidak selalu sama.

“Sebelumnya, biasanya 2 minggu terjadi lonjakan, mungkin sekarang bisa lebih cepat karena ada mutasi baru. Jadi jangan terlalu kaget kalau tiba-tiba sudah mulai dilaporkan peningkatan,” kata Pandu yang mendapatkan gelar PhD dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Pandu mengingatkan mutasi varian baru Covid-19 semakin mencemaskan, karena memiliki kemampuan penularan secara mudah dan cepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga baru saja mengumumkan bahwa varian dari India B1617 sudah naik kelas dari variant of interest menjadi variant of concern.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.608 dan Sembuh 4.671 Kasus

Hal ini menambah jumlah variant of concern yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu varian B117 dari Inggris, varian Afrika Selatan B1351, varian Brasil B11281 atau P1.

“WHO sudah menyatakan varian yang ditemukan di India B1617 sudah menjadi variant of concern secara global,” kata Pandu.

Pandu menilai pemerintah selalu terlambat dalam melakukan pengetatan mobilitas termasuk untuk mencegah warga mudik. Saat pemerintah baru ingin melakukan larangan mudik, mobilitas penduduk langsung terjadi. Warga sudah curi start pulang kampung duluan. Peningkatan arus balik ke Tanah Air juga terjadi di seluruh pintu masuk tanah air dari kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI).

Baca Juga: Indonesia Miliki 17 Lab Pendeteksi Mutasi Covid-19

Kedatangan PMI juga semakin meningkatkan potensi varian baru Covid-19, khususnya varian dari India yang sudah menyebar secara global, termasuk di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan kawasan Timur Tengah.

“Jangan lihat 2 minggu sebelumnya saja karena banyak pekerja migran Indonesia yang pulang lewat Batam, Kepulauan Riau, Medan, dan lain-lain,” kata Pandu.(Beritasatu/hm13)

Related Articles

Latest Articles