Ia menjelaskan bahwa senjata dan amunisi yang dimiliki oleh DE didapat dari berbagai pihak. “Saat ini, proses penyelidikan sedang berlangsung untuk mengidentifikasi dari siapa dan bagaimana hubungannya dengan jaringan atau kelompok teror,” tambahnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka terkait dugaan peredaran dan perdagangan senjata api ilegal yang ditangkap di tiga wilayah berbeda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa empat tersangka tersebut termasuk ANR yang ditangkap di Garut, TRR yang ditangkap di Sumedang, serta LMP dan W yang keduanya ditangkap di Ngawi.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Pastikan Tersangka Teroris yang Ditangkap di Bekasi Karyawan PT KAI
Selain itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga mengungkapkan bahwa ada tiga anggota Polri ditangkap dengan dugaan keterlibatan dalam kasus perdagangan senjata api ilegal.
Ketiganya adalah Bripka Reynaldi Prakoso dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Bripka Syarif Mukhsin dari Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten dan Iptu Muhamad Yudi Saputra, yang merupakan Kanit Reskrim Polres Polsek Bekasi Utara.
Sempat beredar informasi bahwa ketiganya ditangkap terkait kasus terorisme yang melibatkan karyawan KAI dengan inisial DE. Namun, informasi ini kemudian dibantah. (CNN/hm22)
