Jakarta, MISTAR.ID
Terjadinya fenomena El Nino diperkirakan berlangsung hingga bulan November 2023, sehingga masyarakat diimbau tidak boros memakai air.
“Menghemat air dan jangan boros air,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Kamis (10/8/23).
BMKG juga meminta masyarakat bisa beradaptasi pola tanam sesuai kondisi daerah yang kering, termasuk menjaga lingkungan.
Baca juga: Begini Dampak El Nino, Mulai dari Penyakit Hingga Rawan Pangan
Dikatakan Dwikorita, setelah November, hujan akan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi itu diharapkan menekan efek dari El Nino yaitu kekeringan.
Sejumlah wilayah di alur Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah alami kesulitan pengairan akibat kemarau panjang. Dampaknya, petani terpaksa mengeluarkan dana tambahan karena membuat sumur di sawah.
“Kami telah berupaya meminta penggelontoran air dari Waduk Randugunting Blora dan baru sekali mendapat kiriman air. Upaya kedua membuat sumur di sawah, yang diharapkan dapat mengairi tanaman pertanian,” sebut Sekretaris Desa Tamansari, Sudiawan, pada Jumat (11/8/23).
Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemerintah Siagakan 2,2 Juta Ton Stok Beras
Diutarakan Sudiawan, mereka telah kembali mengirimkan surat ke pihak Waduk Randugunting Blora untuk memperoleh kiriman air kedua. Hanya saja itu membutuhkan waktu, sementara tanaman dalam kondisi kritis.
“Kami hanya bisa berharap, pembuatan sumur dapat menyelamatkan tanaman pertanian. Untuk musim tanam ketiga sementara mengandalkan kiriman air dari Waduk Randugunting Blora. Namun itu belum bisa mencukupi keperluan petani,” tutup Sudiawan. (mdcm/hm16)
