17.6 C
New York
Tuesday, September 24, 2024

10 Tahun jadi Presiden, Jokowi Curhat soal Pertambangan

Jakarta, MISTAR.ID

Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan soal tantangan tersulit yang dihadapinya selama 10 tahun menjabat presiden adalah mengajak perusahaan pertambangan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

“Saya ingat pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya menjabat sebagai presiden selama 10 tahun ini adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter. Pekerjaan sangat berat,” ucap Jokowi ketika meresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/24).

Jokowi mengakui bahwa ajakan itu salah satunya dilakukan kepada Chairman of The Board PTFI Richard Adkerson yang berlangsung sejak 2017.

Baca juga:Begini Kondisi Jalan Dampak Pengerukan Material Timbunan Tanah Sirtu Ulah Perusahaan Pertambangan di Dairi

“Saya ingat sampai di 2017 kita bernegosiasi, saya dengan Pak Richard untuk sepakat membangun smelter di Gresik ini. Itu pun masih alot sekali negosiasinya, alot sekali,” kata Jokowi.

Negosiasi termasuk sulit karena dana investasi yang dibutuhkan, kata Jokowi, perusahaan untuk membangun instalasi smelter relatif besar, yaitu sekitar Rp56 triliun. Berdasarkan itu, maka kalkulasi yang matang dari pihak perusahaan sangat dibutuhkan terkait keuntungan dalam membangun smelter ini.

“Sehingga saya sadar, memang perusahaan harus mengkalkulasi, perusahaan harus hitung, apa keuntungan membangun smelter sebesar ini,” tuturnya.

Setelah persiapan lahan yang rampung pada 2018, Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking agar memulai konstruksi smelter Freeport.

“Setelah 30 bulan, Alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikan pabrik ini,” imbuhnya.

Baca juga:Jabatan Presiden Berakhir, Jokowi Dapat Uang Pensiun dan Rumah

Pabrik smelter PTFI di Gresik merupakan bagian dari pendukung program hilirisasi industri sumber daya mineral di Tanah Air.

BBerdasarkan izin usaha pertambangan khusus, operasional smelter kedua yang dimiliki PTFI ini menjadikan sumber daya mineral dapat dikelola sepenuhnya dari hulu hingga hilir di dalam negeri.

Smelter ini merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia dan dilengkapi dengan fasilitas utama berupa pabrik peleburan dan pemurnian tembaga dengan unit pemurnian logam mulia serta berbagai fasilitas pendukung.

Fasilitas pendukung berupa pelabuhan, gudang konsentrat, slag treatment, steam dryer, pabrik oksigen, pengolahan asam sulfat, desalinasi, instalasi pengolahan air limbah dan air permukaan.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles