“Kami bangga melihat perubahan positif (seperti) ini. Program ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan para WBP yang lebih baik dan semangat untuk berubah,” ucapnya.
Program ini juga, kata dia, berdampak positif terhadap lingkungan Lapas Medan, karena dengan adanya area tanaman bonsai ini, suasana menjadi lebih hijau dan asri.
“Kemudian, hasil dari budidaya ini juga dapat dibeli secara langsung pada booth jualan di layanan kunjungan Lapas Medan,” kata Dekki.
Pihaknya pun berharap melalui program ini dapat mengurangi stigma negatif terhadap para WBP dan membantu para WBP untuk mempersiapkan diri reintegrasi sebelum kembali kepada masyarakat.
Baca juga : Jalani Rehabilitasi Sosial, 100 Napi di Lapas Medan Dites Urine Akhir
“Dengan keterampilan baru yang diperoleh, mereka diharapkan dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” tutur Dekki.
Basir, salah seorang WBP mengaku antusias dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini. Sebab, dari sebelumnya tidak pernah belajar budidaya tanaman, kini merasakan pelajaran itu.
“Sebelumnya saya tak pernah berpikir akan bisa belajar tentang tanaman bonsai ini. Sekarang saya merasa lebih tenang dan memiliki tujuan yang jelas,” tandasnya. (deddy/hm18)
