4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Wamendagri Sebut Tiga Evaluasi Penting Sukseskan Gerakan Makan Sehat Bergizi

Medan, MISTAR.ID

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyebutkan tiga evaluasi penting, sebelum program makanan sehat bergizi dioperasikan dalam bentuk satuan pelayanan di awal tahun.

“Tadi kita melihat ada menu daging, sayur, kemudian buah. Dimensi pertama ini adalah dimensi kesehatan, karena ini kuncinya. Sejauh mana menu yang disiapkan itu memenuhi target asupan gizi tadi,” ucapnya dalam kegiatan peluncuran gerakan makan sehat bergizi serentak se-Sumatera Utara (Sumut), Rabu (11/12/24).

Yang kedua, kata Bima Arya, yakni dimensi kebiasaan yang berkaitan dengan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan. “Selain itu, karakter juga dibangun dengan membiasakan anak-anak untuk makan dengan tertib,” tambahnya.

Dimensi ketiga yaitu kesejahteraan, dimana program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, catering, dan petani. Ia juga mengingatkan bahwa evaluasi terhadap anggaran dan menu yang disediakan sangat penting agar program ini dapat memenuhi kebutuhan gizi yang optimal.

Menurutnya, fase uji coba sangatlah penting guna memberikan masukan terkait angka yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

Baca Juga : Sugeng Launching Gerakan Serentak Uji Coba Makanan Bergizi Sehat di Tapteng

Seperti makanan yang dibagikan pada anak Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Dharma Pancasila, Jalan Dr Mansyur Blok C No.71, Padang Bulan Selayang I, dengan harga Rp15.000, sedangkan Presiden Prabowo Subianto menyebutkan angka Rp10.000.

“Ada daerah yang Rp10.000 cukup, barangkali dengan ayam, dengan telur, dan dengan sayur, tapi di banyak daerah nggak bisa. Rp10.000 itu telur pun hanya separuh. Dan kalau di Sumut, tadi siapa yang bilang gitu ya, telur separuh itu nggak bisa, nggak kena, nggak nendang telur separuh itu, kira kira begitu ya,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, program makan bergizi ini ditargetkan akan menyasar 3 juta anak dalam waktu tiga bulan pertama dan akan melibatkan lebih dari 80 juta anak, pelajar serta ibu hamil dan menyusui.

“Jadi pada saatnya nanti diprediksi akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan makan bergizi secara gratis ini di seluruh Indonesia. Itulah yang akan menjadi sentra-sentra distribusi makan bergizi ini, untuk menjangkau target-target yang ditentukan. Dan ini tidak bisa sendiri,” terangnya.

Bima menambahkan, sekolah tidak dapat sendiri dan harus ada kolaborasi. Harus ada ahli gizi, maupun komunitas yang siap memberikan suplai bahan mentah dan lainnya. Persiapan tempat dan juga sistem pendanaan. (susan/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles