16 C
New York
Tuesday, September 24, 2024

Tekan Angka Kasus DBD, Dinkes Sumut Lakukan Hal Ini 

Medan, MISTAR.ID

Pada bulan Januari hingga Agustus 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan signifikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut sudah melakukan beberapa tindakan dalam meminimalisir semakin tingginya kasus DBD seperti meningkatkan surveilans kasus DBD dan surveilans vektor DBD.

“Meningkatkan intensitas dan peranan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD di kabupaten/kota dalam monitoring dan advokasi upaya pengendalian DBD,” ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Basarin Yunus Tanjung, Selasa (24/9/24).

Dikatakan, Dinkes Sumut juga sudah mengirimkan surat edaran terkait imbauan untuk menerapkan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan dan juga mendistribusikan Rapid Diagnostic Test (RDT) DBD untuk diagnosa dini kasus, larvasida, insektisida ke kabupaten/kota.

“Melakukan bimbingan dalam analisis epidemiologis peningkatan kasus DBD. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) peningkatan kasus DBD dan melakukan advokasi ke Pemda yang terindikasi peningkatan kasus DBD,” tuturnya.

Dinkes kabupaten/kota juga sudah melakukan himbauan dengan mengirimkan surat edaran untuk menerapkan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan di puskesmas.

Baca Juga : Kadinkes Sumut Pastikan Tak Ada Kasus Baru DBD di Nisel

Pjs Bupati Asahan itu juga mengatakan bahwa harus ada koordinasi antara fasilitas pelayanan kesehatan dan respon cepat apabila terdapat tanda peningkatan kasus. “Mengefektifkan sistem pelaporan dalam wilayah dan komunikasi dengan Dinkes Sumut sesuai mekanisme yaitu laporan W1, mingguan, dan bulanan,” sebutnya.

Menurutnya, langkah paling efektif yang dapat dilakukan masyarakat dalam pencegahan DBD yaitu menjaga lingkungan dan kebersihan rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

“Menguras dan menutup rapat tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dilanjutkan mengubur atau mendaur ulang barang bekas. Gosok juga dinding penampungan air agar telur nyamuk yang menempel dapat sekaligus dibasmi,” jelasnya.

“Plus bergotong royong membersihkan lingkungan, menggunakan obat nyamuk semprot, bakar atau elektrik, kemudian lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu. Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Menanam tanaman seperti lavender, marigold dan serai wangi,” pungkasnya. (berry/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles