Medan, MISTAR.ID
Aksi unjuk rasa damai atau demo yang digelar KKJ Sumut, LBH Medan dan Aktivis Kamisan di Polisi Militer Kodam (Pomdam) I Bukit Barisan, sejak Kamis (22/8/24) siang, mendapat pengawalan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan.
Irvan Saputra selaku koordinator aksi turut mengkritik terkait pengamanan itu. Kata Irvan, pengawalan aksi kali ini merupakan pengawalan aksi paling aneh sepanjang sejarah.
“Ini pengawalan aksi paling aneh dalam sejarah. Bagaimana bisa kantor Polisi Militer (PM) yang mengawal Satpol PP. Ini kan lucu ini,” ujar Irvan Kamis, sore.
Baca juga: LBH Medan dan KKJ Sumut: Pomdam I/BB Tak Profesional Usut Kasus Rico Sempurna Pasaribu
Irvan juga sangat menyayangkan kenapa bisa Satpol PP yang menjadi tameng. Apakah ada yang dikhawatirkan dari pihak lain, padahal peserta aksi tidak membawa apa-apa dan tidak ada membawa senjata.
Pihaknya, KKJ Sumut dan LBH Medan hanya datang untuk menyampaikan fakta dan kebenaran. Tim LBH Medan dan KKJ juga akan terus sampaikan kebenaran ini sampai kapanpun atau sampai diproses ke persidangan dan para pelaku diadili.
Irvan juga turut menagih janji Puspom AD yang disampaikan tanggal 1 Agustus 2024 soal penetapan tersangka.
“Kemarin itu, kami ke sana langsung 7 orang ke Jakarta, itu yang disampaikan ke kami langsung,” ujarnya mengakhiri.
Baca juga: KKJ Sumut dan LBH Medan Geruduk Pomdam I /Bukit Barisan
Disinggung terkait dengan tanggapan dari Pomdam I Bukit Barisan untuk aksi hari ini, Irvan menyebut, pihak Pomdam Kodam I BB tidak memberikan tanggapan sama sekali.
Awalnya saat, tim KKJ Sumut dan LBH Medan sempat melakukan dialog dengan salah satu personel Pomdam untuk menanyakan terkait kelanjutan dari kasus tersebut.
Awalnya, Pomdam mau menerima aksi unjuk berdiskusi dengan jumlah perwakilan 7 orang dan boleh membawa kamera. Namun, tidak lama setelahnya hanya diperbolehkan 5 orang.
Namun setelah tim aksi LBH Medan dan KKJ Sumut terus menunggu, petinggi dari Pomdam tidak kunjung keluar untuk menemui masa.
Baca juga: Terkait Kematian Sempurna Pasaribu, Kuasa Hukum Desak Pomdam I/BB Tetapkan Tersangka Baru
Menurut Irvan, seharusnya masyarakat yang memiliki kedaulatan tertinggi dan tidak pantas untuk disuruh terus menunggu seperti ini.
“Kita sudah bernegosiasi dan diskusi. Namun sampai sekarang bisa dilihat tidak ada mereka datang. Ini juga bukan hanya ini kerjaan kita hari ini. Kita mau konsolidasi lagi,” ujarnya mengakhiri.
Terlihat menurut pantauan wartawan di lokasi, Kamis (22/8/24) siang puluhan anggota Satpol-PP dari kota Medan, terus menghalau aksi yang sempat berniat masuk ke dalam Pomdam I Bukit Barisan. (matius/hm17)