“Kami selalu ajarkan, ini semua (prestasi/pencapaian) bukan untuk sanggar, tetapi untuk diri sendiri, sebagai bekal untuk ke depan nanti,” sebutnya.
Adapun kiat untuk juara dalam berkompetisi, bagi Ayu, yang pertama adalah keseriusan, kemudian tekun dan rajin.
“Selain itu kami selalu memupuk rasa semangat mereka sejak dini, dengan mencontohkan prestasi dari kakak generasi mereka sebelumnya, agar mental juara tertanam dan mereka siap sedia untuk berkompetisi,” tambahnya.
Dikatakan Ayu, selain belajar tradisi budaya lewat tari, di sini juga anak-anak diajarkan agar tetap berprestasi secara akademik di sekolah.
Baca juga :Â Wakil Konsul Amerika Serikat: Di Amerika juga Ada Tari Poco Poco
“Tujuannya agar semua berjalan seimbang, berprestasi di luar dan di sekolah. Karena dengan belajar seni budaya, banyak dampak positif bagi anak-anak yang bisa mereka gunakan di berbagai aspek, termasuk dunia akademik,” ucapnya.
Kemudian ia berharap agar para anak tidak terlibat pergaulan dan hal yang negatif. Dengan berkegiatan di sanggar, waktu bisa dimanfaatkan untuk hal positif dan mereka bisa lebih mengenal budaya dan tradisi lewat kesukaannya, yaitu tari.
“Kalau semuanya dijalankan, maka pesan kita tersampaikan, yaitu dari hobi menjadi prestasi,” pungkasnya. (maulana/hm18)
