Peningkatan Positif Covid-19 Melonjak Menjadi 157 Orang di Sumut
peningkatan positif covid 19 melonjak menjadi 157 orang di sumut
Medan, MISTAR.ID
Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, MM mengumumkan peningkatan pasien positif Covid-19 metode PCR melonjak menjadi 157 orang.
Data sehari sebelumnya masih berada di jumlah 142 orang. Artinya meningkat 15 orang dalam waktu satu hari saja.
“Jumlah data ini merupakan jumlah pasien positif Covid-19 tertinggi dalam satu bulan terakhir. Dari jumlah 142 orang menjadi 157 orang positif Covid-19.
Sementara itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 151 orang, pasien sembuh 48 orang, pasien meninggal 16 orang dan Orang Dengan Pantauan (ODP) berjumlah 1.436 orang.
Melihat data ini, bahwa penularan masih tetap terjadi, untuk itu kita tidak dihadapkan dengan pilihan yakni harus memutuskan penularan ini. Kita harus ikut berperan melakukan aktivitas di rumah dan melakukan ibadah di dalam rumah,” jelasnya, Jumat (8/5/20).
Seperti diketahui bahwa Majelis Ulama sudah menganjurkan agar melaksanakan tarawih, tadarus dan i’tikaf sebaiknya dilakukan di dalam rumah.
Untuk itu, mari masyarakat agar melaksanakannya bersama imbauan pemerintah bahwa Ramadhan bersama keluarga di rumah. Karena risiko penularan Covid-19 saat berada di luar rumah masih sering terjadi.
“Mari kita harus mempersepsikan dengan tegas bahwa upaya terdepan dalam menangani Covid-19 ini adalah kita, keluarga kita, tetangga kita dan lingkungan kita menjadi garda terdepan memerangi Covid-19. Jangan menunggu sakit dan jangan menjadi beban untuk dokter, perawat dan lainnya. Mari kita selamatkan keluarga kita dan lingkungan kita dan Sumatera Utara ini,” jelasnya.
Ditambahkan dr. Aris adapun upaya menemukan kasus positif Covid-19 ini terus dilakukan diantaranya melakukan pemeriksaan sampel yang masif serta dilakukan kontak tracking secara agresif serta isolasi yang harus kita lakukan manakala kita mendapatkan masyarakat yang positif Covid-19.
“Untuk itu, kita menginginkan perilaku masyarakat dalam memerangi Covid-19 untuk mendapatkan layanan konsultasi medis dengan cepat dan tidak kita tunda-tunda dengan aplikasi sehingga tidak melakukan kunjungan ke rumah sakit.”
“Upaya lain yakni kebijakan kluster isolasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Medan hendaknya dimaknai oleh tokoh-tokoh panutan yang ada di masyarakat baik tokoh agama dan lainnya. Sehingga kluster isolasi ini bukan hanya kebutuhan pemerintah tapi kebutuhan masyarakat.Sehingga menjadi kesadaran untuk masyarakat sendiri untuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini,” pungkasnya.
Sehingga diperlukan toleransi yang luar biasa untuk mendukung ini, karena peran masyarakat sangat besar, perlu gotong royong tidak terputus agar semua berjalan dengan baik. Maka hal ini harus dipatuhi agar pandemi ini bisa diatasi.
“Ingat biasakan mencuci tangan di air mengalir secara rutin agar memutus penularan dan menggunakan masker saat keluar rumah, hindari kerumunan orang banyak, lakukan social distancing. Karena peneliti di dunia menyatakan virus yang ada di Indonesia merupakan virus corona yang belum teridentifikasi dan masih terus diteliti,” tutupnya.
Penulis: Anita
Editor: Luhut Simanjuntak
PREVIOUS ARTICLE
Kasus Baru Corona Rusia Lampaui Angka 10 Ribu Per Hari