18.2 C
New York
Tuesday, August 13, 2024

Pemko Medan Tertibkan PKL di Kampung Lalang

“Jangan separuh-separuh, maunya menyeluruh. Di sana tidak digusur, masih ada yang jualan di atas parit. Maunya yang di Gaperta juga ditertibkan, jangan hanya di sini saja. Kan seperti pilih kasih,” harapnya.

Meski lapak Rapen telah bergeser dari lokasi semula, ia mengaku tidak ada perbedaan dalam pendapatannya berdagang buah. Hal itu juga dirasakan oleh pedagang lainnya.

“Tidak ada yang berubah, semuanya sepi. Di luar saja pun kami sepi, bagaimana mau di dalam,” tuturnya.

Menurutnya, saran pemerintah untuk berdagang di dalam pasar tidak dapat sepenuhnya dituruti oleh para pedagang. Selain biaya yang besar, pendapatan yang tidak sebanding menjadi faktor pedagang memilih berdagang di luar.

Baca juga: Jaga Keamanan dan Ketertiban, Personel Polsek Palipi-TNI Patroli di Pasar Tradisional Mogang

“Jualan di dalam itu, sehari wajib pengeluaran Rp70 sampai Rp80 ribu. Untuk uang jaga malam, uang kebersihan, semuanya. Sementara pembeli sepi, jadi tidak sebanding,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang emas, Sinulingga, mengaku senang dengan penertiban tersebut. Hal itu dikarenakan lokasi tempatnya berdagang semakin tertata.

“Senanglah bang. Karena kan jadi lebih rapi, tertata, bersih. Kami mendukung, cuma kan yang berimbas adalah yang jualan di depan ini,” tuturnya. (putra/hm25)

Related Articles

Latest Articles