20 C
New York
Tuesday, September 17, 2024

Pasca Ambruknya Jembatan Katamso, Akses Anak Sekolah Terputus

Medan, MISTAR.ID

Pasca ambruk total, jembatan kayu bekas perlintasan rel kereta api di Jalan Brigjen Katamso, Gang Perbatasan kini sepenuhnya tak lagi dapat dilalui masyarakat setempat, Selasa (17/9/24) pagi.

Sebelumnya, meski telah ambruk jembatan penghubung tiga kelurahan itu masih digunakan beberapa anak sekolah untuk menyeberang. Kini, anak-anak di kawasan itu harus memutar berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolahnya.

“Udah nggak ada lagi yang berani. Sebelumnya masih ada satu dua anak-anak yang berani lewat pelan-pelan,” ucap Agung warga sekitar.

Sedikitnya ada tiga sekolah yang berada di sekitaran lokasi yakni SMA N 2 Medan, SMPN 34 Medan dan SDN 060793. Ketiga sekolah tersebut banyak diisi siswa yang bermukim di kawasan Kelurahan Titi Kuning, Sari Rejo dan Kelurahan Kampung Baru. Para siswa pun terpaksa menempuh perjalanan hingga 3 km untuk tiba di sekolah mereka.

Baca juga: Jembatan di Jalan Brigjen Katamso Gang Perbatasan Ambruk ke Sungai Deli

“Harusnya berjarak 200 meter bisa sampai, ini jadinya bisa sampai 3 Km,” lanjutnya.

Warga pun berharap pemerintah dapat membenahi jembatan tersebut. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses yang vital bagi warga sekitar. Warga juga takut besi-besi di lokasi akan habis sedikit demi sedikit akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab di sana.

“Kalau lama-lama gini habis ini besinya. Soalnya ini kan ambruk nggak sepenuhnya karena udah tua. Ada tangan-tangan jahil juga,” ungkap Edi.

Sebelumnya salah seorang warga, Rahimih membantah tudingan bahwa runtuhnya jembatan tersebut lantaran besi-besi penyangga dicuri. Dikatakannya, rubuhnya jembatan tersebut lantaran usia jembatan yang telah uzur.

Baca juga: Jembatan Gang Perbatasan Ambruk Karena Besi Diduga Dicuri

“Nggak ada itu, mana berani anak-anak sini ngambilin besinya. Ini karena udah uzur, udah tua. Dari zaman orang tua ku udah ada jembatan ini,” ucapnya, Senin (16/9/24).

Sementara Kepala Lingkungan II Titi Kuning, Hafiz mengatakan bahwa dugaan jembatan itu runtuh karena besinya dicuri memang benar. Dikatakannya, meski ia tidak pernah melihat secara langsung, namun warga sekitar kerap melaporkan hal itu kepadanya.

“Kemungkinan ada (pencurian besi). Tapi itu mungkin sudah lama. Saya dapat informasi dari warga. Kalau lihat langsung nggak pernah,” jelasnya. (putra/hm25)

Related Articles

Latest Articles