“Jadikan mereka ini nanti ada catatan, dari mana bibit awalnya, bunganya dari siapa dan nanti hasilnya itu apa namanya,” ucapnya.
Dikatakannya, nanti tuan kadi akan bertanggung jawab sampai anaknya tumbuh.
“Kalau nanti itu pertumbuhannya kurang baik yang bertanggung jawab tuan kadinya,” sambungnya.
Perkawinan kelapa sawit tersebut juga hanya bisa dilakukan satu kali.
Baca juga :Â Museum Perkebunan Kembali Dibuka Untuk Edukasi Wisata
“Bukan berarti satu pohon itu bisa berapa kali, cuma bisa satu kali. Jadi itulah yang membuat kecambah biji kelapa sawit ini mahal. Minimal harganya Rp10.000 kalau ada dengar yang jual Rp6.000 itu pasti hasilnya gak bagus,” tegasnya.
Annisa menunjukan perbedaan biji jantan dan betina yang memiliki tebal daging dan biji yang berbeda. Jika jantan kualitas dagingnya cenderung tebal dan inti bijinya kecil sedangkan betina dagingnya tipis dan inti bijinya besar.
“Jadi yang jantan itu nama Pisifera dan yang betina nama Dura jadi nama anaknya itu Tinerara,” tandasnya. (dinda/hm18)
