Dengan mengusung program pelatihan G to G, sebutnya ada 4 program pekerjaan yang biasanya dibuka di Korea. Pertama yakni perikanan, kemudian manufaktur atau pabrik mulai dari pabrik garam hingga pabrik pembuatan mobil.
“Ketiga itu pembuatan kapal. Karena Korea juga negara maritim, jadi mereka juga membutuhkan kapal-kapal besar jadi di sana ada pabrik-pabrik pembuatan kapal. Keempat adalah servis. Ini baru ada tahun lalu, biasanya untuk bekerja di hotel dan restoran,” sebutnya.
Baca juga : LKP Isoku Milik Kurniasih Hasilkan Berbagai Produk dengan Metode Ecoprint
Lanjutnya, program G to G ini adalah program menyalurkan pekerja non-skill. Berbeda dengan program P to P atau private to private yang hanya melibatkan antar perusahaan saja.
“Kita hanya sebatas pengajaran bahasa dan pelatihan kerja lah istilahnya, cuma kalau ke Korea itu tidak harus dilatih bekerja. Karena jenis pekerjaan yang di sana dia non skill. Jadi ke Korea yang tidak punya skill itu jalur kita. Kalau yang antar perusahaan itu ya dia memang harus ada skillnya kemudian harus memiliki sertifikat khusus. Jadi ini ibaratnya kita menyalurkan ke pemerintah lalu pemerintah nanti menjembatani ke Korea seperti itu. Semua sudah ada strukturalnya,” tandasnya. (susan/hm18)
