Mahasiswa Internasional USU Program Summer Course Pelajari Kebudayaan di Medan
mahasiswa internasional usu program summer course pelajari kebudayaan di medan
Medan, MISTAR.ID
Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Program Summer Course untuk mahasiswa internasional, sebagai wujud internasionalisasi kampus. Peserta program ini merupakan para mahasiswa dari Afrika, Malaysia dan Thailand.
Dalam rangkaian program tersebut, para mahasiswa Internasional melakukan tour untuk mengenal kebudayaan lokal di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Kegiatan tour dimulai dari Hotel Saka Medan, dilanjutkan kunjungan ke USU, Istana Maimun dan Rumah Tjong A Fie, Selasa (7/12/21).
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) USU Dr Esther Sorta Mauli Nababan mengatakan, Program Summer Course ini merupakan salah satu indikator untuk internasionalisasi USU.
Baca Juga:USU Tingkatkan Hospitality Standard untuk Masuk Peringkat 500 QS WUR
“Summer Course bukan hal baru. Kita ingin mahasiswa asing datang ke USU bukan hanya degree program, tetapi juga short program yang seperti ini,” ujarnya. Program Summer Course tahun ini mengangkat tema ‘Cultural and Traditional Dance’. Program ini diadakan dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. “Teman-temanya berbeda-beda tiap tahun. Kita pernah angkat tentang mangrove dengan dosen pertanian dan tentang tropical disease dengan dosen FK,” sebutnya.
Esther menuturkan, program ini berjalan selama dua hingga tiga minggu. Mahasiswa Internasional juga melakukan perkuliahan, mereka akan melakukan presentasi dan mendapat nilai yang ekuivalen dengan 2 SKS mata kuliah tertentu dari universitasnya.
Menurutnya, program Summer Course ini akan meningkatkan jejaring para mahasiswa asing dan mahasiswa USU. “Para mahasiswa asing tersebut akan menjadi duta untuk USU, khususnya mengenai kebudayaan Sumatera Utara,” ungkapnya.
Baca Juga:India-USU Pererat Kerja Sama, Mahasiswa Diundang Buat Mural di Konsulat
Mahasiswa asal Mali Afrika Barat Tata Drame mengatakan, ia telah mendapat banyak informasi mengenai kebudayaan Indonesia melalui program ini. “Saya dapat mengetahui lebih banyak tentang kebudayaan di kota ini. Saya mengunjungi Istana Maimun, ini tempat yang sangat keren. Di Rumah Tjong A Fie juga saya melihat banyak ruangan yang indah. Saya bangga dan senang mengikuti acara ini,” katanya.
Tata Drame berharap, program selanjutnya dapat menyajikan lebih banyak aktifitas kebudayaan. “Sekarang saya tahu, Indonesia memiliki banyak kebudayaan,” lanjutnya.
Salah satu mahasiswa dari Thailand Atammisi Waedoyee juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku senang dan antusias mengikuti program ini. “Kegiatan ini sangat bagus. Dari rumah Tjong A Fie kami mendapatkan banyak ilmu dari sejarah beliau, istri dan anak-anaknya,” pungkasnya. (ial/hm12)