Namun menurut Hafis, proyek ini juga menimbulkan banyak dampak kurang baik, khususnya bagi warga sekitar dan pengguna jalan.
Salah satunya, lanjut Hafis, debu yang bertebaran dari pengerjaan proyek atau pasca pengerjaan dapat mengancam kesehatan masyarakat. Belum lagi kemacetan selama pengerjaan proyek ini.
“Apalagi kalau pas bekonya di jalan gitu,” kata pria berusia 22 tahun itu.
Begitu pun, ia merasa bersyukur lantaran proyek tersebut saat ini tampak sudah selesai, yang ditandai dengan penimbunan.
Sementara itu, Abdul Wahid Kodri selaku pengguna jalan menyebut, sebenarnya proyek tersebut aman-aman saja apabila dikerjakan tidak terlalu memakan waktu yang lama.
Baca Juga: Pj Gubernur Hassanudin: ‘Sumut Hebat’ Hanya Penyemangat
“Menurut saya sih selama proyek ini diselesaikan secepatnya, maka aman-aman saja. Namun, kalau terlalu lama mengganggu pengguna jalan juga jadinya,” sebutnya.
Menurut Kodri, seharusnya kalau proyek penanaman pipa sudah dilakukan, maka sepatutnya langsung dilakukan penimbunan, jangan biarkan ada lagi lubang yang menganga, supaya tidak ada korban jiwa dari proyek tersebut.
“Kalau masih ada lubang yang menganga padahal, proyek sudah selesai, menurut saya ini menggangu lantaran sudah selesai, maka seharusnya langsung disiapkan (timbun),” kata pria asal Marelan itu. (Deddy/hm22)
