“Kita ingin memberikan informasi kepada mahasiswa dan petani milenial bahwa produk kita ternyata sudah banyak yang ekspor dari Sumut. Seperti tadi yang diperkenalkan ada tongkol jagung, kulit kopi dan juga kulit ubi jalar termasuk limbah yang selama ini dibuang tapi ternyata bisa di ekspor. Nah kita mau memperkenalkan itu kepada masyarakat,” jelasnya.
Leny juga mengajak para pemuda dan pengusaha muda untuk melestarikan serta bergiat dalam mengembangkan bahan-bahan yang telah ekspor.
“Bahwa ini mempunyai prospek untuk di ekspor, kemudian kita juga uda ekspor sayur kangkung, kacang panjang, tomat, markisa, dan masih banyak lagi. Jadi kita perkenalkan bahwa ini sudah ekspor jadi ayo-ayo kita bergiat untuk ekspor lagi,” tambahnya.
Baca juga :Â Diyakini Bermanfaat Bagi Kesehatan, Jepang Langganan 10 Ton Lobak Asal Sumut
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat mengetahui produk-produk yang telah ekspor.
“Semoga dengan adanya kegiatan pasar murah ini masyarakat bisa terbantu dan mengetahui produk-produk ekspor kita,” tuturnya.
Pengunjung Pasar Murah, Ketaren dan Hotman mengatakan kegiatan ini sangat bagus dilakukan, namun pasar murah tersebut sangat disayangkan tidak terlalu ramai dihadiri masyarakat sekitar.
“Saya kira cukup bagus ini, tapi kok masyarakatnya kurang ini. Seharusnya masyarakat sekitar sini juga harus meramaikan,” ucap Dosen Universitas Sari Mutiara Medan ini. (dinda/hm18)
