12.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Hadapi Fenomena El Nino, BMKG Imbau Masyarakat Lakukan Langkah Ini

Medan, MISTAR.ID

Dalam menghadapi dan mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang diprakirakan mulai terjadi Juli hingga akhir tahun 2023, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan cadangan air dan menghemat penggunaan air.

Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Aryo Prasetyo mengatakan untuk menghadapi fenomena El Nino, masyarakat dari sekarang harus menyiapkan persediaan air yang cukup seperti maksimalkan waduk, embung dan lainnya.

“Karena fenomena El Nino diperkirakan akan berdampak pada kekeringan panjang di wilayah Indonesia. Atas kondisi tersebut masyarakat dari sekarang harus menghemat penggunaan air dan memaksimalkan cadangan air,” jelasnya, Sabtu (10/6/23).

Kalau untuk wilayah Sumatera Utara, katanya, mungkin tidak terlalu berdampak, hanya wilayah Sumatera Utara bagian Selatan dan Timur saja. “Kekeringan tidak serta merta terjadi, tetapi bertahap dan terus hingga akhir tahun,” ungkapnya.

Menurut Aryo Prasetyo, fenomena El Nino dipengaruhi oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik dan Indian Ocean Dipole yang dipengaruhi suhu di Samudra Hindia, dimana keduanya terjadi bersamaan pada musim kemarau tahun ini.

Baca juga : BMKG Prediksi Seluruh Wilayah di Sumut Cerah Besok Pagi

“Diprakirakan pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini,” sebutnya.

Bahkan, sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya.

Merujuk fenomena kekeringan pada 2019, BMKG menyebutkan saat itu disebabkan oleh fenomena IOD yang menguat ke arah positif. Namun, musim kemarau tahun ini terjadi dua fenomena El Nino dan IOD yang harus diantisipasi karena saling menguatkan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) telah membentuk satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan guna mengantisipasi perubahan iklim, dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

“Kita dari BPBD Sumut sudah berkoordinasi ke kabupaten/kota untuk membentuk satgas untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole,” kata Kepala BPBD Sumut, Tuahtha Saragih. (Antara/hm18)

Related Articles

Latest Articles