16.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Google Dan Facebook Bahas Cara Melacak Penyebaran Covid-19 Dari Ponsel

Washington, MISTAR.ID
Baik Google dan Facebook dilaporkan sedang membahas dengan pemerintah tentang bagaimana menggunakan data lokasi yang dapat mereka kumpulkan dari ponsel yang kita pakai untuk membantu melacak penyebaran virus corona di Inggris, AS, dan mungkin juga di negara-negara lain.

Jika Anda tidak pernah memeriksa pengaturan privasi Anda di Google atau Facebook sebelumnya, maka kemungkinan besar, keduanya telah mengumpulkan sejumlah data yang sangat akurat tentang pergerakan Anda. Jika informasi dari setiap orang dikumpul dan diamati, maka kita akan mendapat suatu peta gambaran bagaimana orang-orang berkumpul dan bergerak, sehingga dengan data tersebut dapat diketahui bagaimana penyebaran virus dapat terjadi.

Menurut sumber anonim kepada The Washington Post, hal ini masih pada tahap awal. Kedua perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah berbicara dengan pemerintah tetapi mereka menekankan mereka belum menyerahkan data-data pribadi apapun.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar ini ingin menganonimkan data untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan timbul. Google juga telah menyelidiki apakah data yang dikumpulkan dari Google Maps dapat memberikan informasi yang tepat seperti yang selama ini terjadi, dalam memberi informasi kapan jam sibuk sebuah toko atau restoran.

Pemerintah semakin putus asa dalam memperlambat penyebaran sebelum rumah sakit dibanjiri pasien-pasien COVID-19. Dan dengan alat ini, diharapkan dapat membantu pemerintah untuk mengawasi masyarakat dalam menjalankan social distancing yang disarankan untuk membendung penyebaran wabah tersebut.

Di Inggris, perusahaan jaringan telepon seluler O2 sudah bekerja sama dengan pemerintah, menggunakan data seluler dalam menghasilkan heat map (peta area ramai), yang dapat memperlihatkan apakah orang benar-benar telah melakukan social distancing.

Sementara itu, Citymapper sebuah aplikasi travelling telah menambahkan fitur indeks mobilitas yang berfungsi untuk menganalisis data yang terkumpul sehingga dapat diketahui berapa banyak orang di kota tersebut sedang bergerak dibandingkan dengan biasanya. Pada hari Sabtu 21 Maret, pengguna aplikasi di London yang melakukan pergerakan sebanyak 23 persen dari biasanya, sementara kota-kota Italia seperti Milan berada di sekitar angka 4 persen.

Aplikasi obrolan WhatsApp, telah melakukan pembahasan dengan National Health Service untuk membuat sebuah chatbot yang akan membantu orang mendapatkan informasi dasar tentang pandemi Covid-19. Layanan ini hampir serupa dengan layanan yang telah diluncurkan oleh WHO.
Di tempat lain , teknologi semakin berkembang dengan cara-cara yang lebih inventif untuk mendorong kita agar tetap tinggal di rumah. Sebuah perusahaan keamanan di Austin, Texas, mengatakan bahwa mereka dapat menciptakan kamera termal untuk melihat orang-orang yang demam di supermarket, rumah sakit dan gedung-gedung pemerintah.

Di Spanyol, polisi telah beralih ke drone(pesawat tanpa awak) untuk membantu mereka meneriaki orang-orang yang masih di jalan setelah pemerintah memutuskan Lockdown.

Sumber : Science Focus
Penerjemah : Gustina Hong
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles